
SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi dukungan penuh kepada korban pelecehan seksual yang berani ‘speak up’ atas apa yang dialaminya.
Ganjar berharap, sikapnya ini dibarengi kesadaran seluruh pihak untuk membantu dan memberikan keadilan bagi korban.
“Bagus sekali. Mereka percaya diri dan mengambil resiko ke publik, menurut saya, iya dia saya acungi jempol,” ucap Ganjar, di Semarang, Kamis (3/2/2022).
Di Jateng, sesuai data Legal Resource Centre Untuk Keadilan Jender dan HAM (LRC-KJHAM) terdapat 80 kasus kekerasan terhadap perempuan. Dari total umlah korbannya 120 orang, ada 84 orang yang menjadi korban kekerasan seksual.
Ganjar telah meminta dinas terkait untuk terus memonitor dan mengawal penyelesaian kasus-kasus tersebut. Apalagi Jawa Tengah juga bekerjasama dengan kepolisian. Bahkan ada ruang khusus untuk kasus ini. Namun, kurangnya literasi kepada masyarakat jadi kendala.
“Metode kita relatif bagus. Nah yang kurang adalah lebih proaktif menyampaikan kepada masyarakat, kalau kamu mengalami situasi itu cepat lapor ke sini jangan malu,” kata Ganjar.
Untuk itu, Ganjar menggandeng banyak pihak terlibat dalam penyampaian yang lebih masif. Tentu dengan literasi yang baik. Di sisi lain, pada kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak, Ganjar berharap penanganannya dilakukan secara khusus.
“Kemarin ada kejadian salah satunya di wonosobo dan ini ke pelajar terus kemudian ramai, teman-temannya membantu diviralkan. Saya bilang hati-hati, jangan sampai kalau diviralkan malah jadi menambah derita korban, jangan sampai mereka tertekan,” tuturnya.
Ganjar berharap, ke depan masyarakat lebih peduli pada kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Ganjar siap pasang badan, jika ada korban yang ingin melapor tapi tidak berani.
Baca Juga: Ridwan Kamil Unggul di Jajak Suara Pilpres, Ridwan Kamil: Gubernur Aing Meunang Euy
“Pesan saya kepada siapapun untuk cepat melapor kepada kita, agar kemudian tidak ada orang yang tau apalagi korbannya anak-anak, ini mesti kita lindungi,” tegas Ganjar.
Ganjar juga menggandeng forum anak terkait ini. Dalam Musrenbang, kehadiran mereka jadi kunci Ganjar menerima masukan penanganan masalah kekerasan dan pelecehan seksual. Terutama di lingkungan pendidikan.
“Potensi yang bisa muncul bahkan di banyak tempat pendidikan, mereka sudah aware dari awal. Mereka sudah bisa tahu bagaimana harus melakukan. Edukasinya juga nanti bisa kita tarik kepada institusi lain untuk terlibat melakukan pencegahan disampaikan kepada publik dengan literasi yang baik sehingga orang aware,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Bukan Cuma Hoki, 3 Weton Ini Punya 'Modal' Jadi Sultan Sejak Lahir Menurut Primbon Jawa
-
Demo Pati Berakhir Ricuh: 64 Orang Terluka Termasuk Polisi, Tak Ada Korban Jiwa
-
Jejak Dosen UGM HU: Diduga Otaki Korupsi Kakao Fiktif Rp7 Miliar di Perusahaan Milik Kampus
-
Demo Anarkis di Pati, 11 Orang Diduga Provokator Diciduk Polisi
-
Polisi Bantah Isu Korban Tewas Demo Ricuh di Pati, Fakta di Lapangan: Puluhan Orang Terluka