SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo banyak dapat kritikan soal konflik di Desa Wadas. Di sana puluhan warga ditangkap polisi terkait penolakan penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener.
Ganjar Pranowo mengungkapkan sudah menempuh proses panjang terkait rencana pembangunan Bendungan Bener dan selama proses itu, pihaknya membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya warga yang masih menolak.
Proses pembangunan Bendungan Bener berjalan cukup lama, yakni sejak 2013. Percepatan pembangunan memang dilakukan, karena proyek itu memberikan manfaat banyak untuk warga.
Selain bisa mengaliri irigasi sebesar 15,519 hetar lahan, tempat ini juga bisa menjadi sumber air bersih, sumber energi listrik, pariwisata dan lainnya.
Berikut 3 aksi Ganjar Pranowo terkait konflik Desa Wadas:
1. Telepon pengirim WhasApp ke ponselnya
Ganjar Pranowo mengaku mendapat ribuan pesan WhatsApp (WA) pasca terjadi kericuhan sengketa lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jateng.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, selain dirinya, Ganjar menjelaskan sejumlah pihak terkait juga mendapat pesan yang sama di WA terkait sengketa Wadas.
"Saya kira, saya, Pak Kapolda, Komnas HAM, sama mendapatkan WA cukup banyak. Saya mendapat pesan ratusan, mungkin ribuan," ujar Ganjar dalam konfrensi pers di Polres Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Februari 2022.
Kendati demikian Ganjar mengaku tak mengabaikan begitu saja pesan WA yang diterimanya.
Dia pun merespons dengan menelpon satu per satu secara acak nomor yang mengirimkan pesan WA tersebut.
Mereka yang menghubungi Ganjar beberapa di antaranya mempertanyakan soal Wadas, tak sedikit pula yang marah hingga memberikan klarifikasi.
"Yang beberapa di antaranya saya telepon satu per satu, dan ternyata bukan cuma dari Purworejo, tapi banyak juga dari luar Pulau Jawa. Informasinya memang berbeda, ada yang ingin tahu, ada yang marah, ada yang sekadar ingin klarifikasi," jelas Ganjar.
"Kami mencoba menjelaskan secara random kepada mereka, dan ternyata memang mereka tidak banyak yang tahu. Karena ketidahtahuan ini maka kami berkumpul, bertemu, untuk menjelaskan apa saja yang mesti kita bereskan," tandasnya.
2. Temui Warga
Berita Terkait
-
Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Peringati Hari Guru, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh untuk Guru Non ASN dan Swasta
-
Potret Ratu Maxima Saat Menyapa Pekerja Garmen di Sragen
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan