Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 12 Februari 2022 | 12:28 WIB
Suasana di Masjid Nurul Huda, Dusun Krajan dan pelataran rumah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Sabtu (12/2/2022). [Suara.com/Angga Haksoro]

SuaraJawaTengah.id - Suasana Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, pagi ini berangsur normal. Keadaan mencekam meliputi desa selama 3 hari terakhir.

Udara sejuk langsung terasa begitu SuaraJawaTengah. id memasuki batas Desa Wadas. Sisa hujan tadi malam membasahi aspal jalan kampung.

Tak dapat dibayangkan, kampung asri ini sempat menjadi "desa mati" selama 3 hari belakangan. Warga memilih mengurung diri di rumah, menghindari bertemu polisi yang berpatroli.

Salah seorang ibu warga Desa Wadas mengatakan, sejak Selasa (8/2/2022) malam, polisi rutin berkeliling kampung. Sebagian mereka menginap di Masjid Nurul Huda, Dusun Krajan dan pelataran rumah warga.

Baca Juga: Dalam Waktu Dekat Ganjar akan Kembali Temui Warga Desa Wadas, Mau Apa Lagi?

Suasana makin mencekam karena polisi menggedor rumah-rumah warga dengan alasan membuat kopi atau sekadar meminjam senter. Warga yang masih trauma akibat penangkapan pada siang harinya merasa ketakutan.

"Pintu-pintu digedor. Kalau dibukakan pintu, mereka masuk seenaknya. Bukan saya tidak mau berbagi air panas atau kopi. Saya tidak rela berbagi kepada mereka yang sudah menangkapi warga semaunya," kata seorang ibu warga Desa Wadas saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/2/2022).

Ibu ini memiliki 9 anak. Sebagian sudah berkeluarga dan tinggal di Jakarta dan Yogyakarta.

Saat kejadian 8 Februari kemari, 3 putranya termasuk dari 67 warga yang ditangkap. Terpaksa ibu ini tinggal di rumah hanya bersama suami.

"Saya di rumah cuma sama bapak. Anak saya laki-laki 3 orang ditangkap semua. Kalau malam lihat polisi keliling kampung jadi makin takut."

Baca Juga: Giring ke Papua Disebut Cari Muka, Diminta Soroti Wadas bukan Cuma Urus Jakarta

Menurut ibu ini, selama 3 hari warga enggan shalat berjamaah ke masjid. Adzan dan jamaah shalat semuanya dilakukan oleh polisi.

Saat kejadian polisi menggeledah rumah tokoh masyarakat Kiyai Yamin yang berada tak jauh dari masjid. Kiyai Yamin kemudian diungsikan keluar Desa Wadas.

Banyak warga yang mengungsi saat ini sudah kembali ke rumah. Sebagian lagi tetap mengungsi sambil menunggu situasi dipastikan aman.

Polisi berangsur keluar dari Desa Wadas sejak Jumat (11/2/2020). Tidak lagi tampak polisi berjaga di jalan masuk menuju desa.

Namun saat berita ini ditulis, 3 truk polisi melintasi Dusun Krajan. Truk mengarak ke Utara menuju Dusun Winong.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More