SuaraJawaTengah.id - Ketua Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid meminta warga Desa Wadas diperlakukan adil serta bebas dari ancaman. Mencegah kerukunan warga pecah akibat perbedaan pendapat.
Alissa Wahid datang ke Desa Wadas bersama tim LBH Ansor Jawa Tengah. Perempuan bernama lengkap Alissa Qotrunada Munawaroh Wahid ini menjumpai warga, baik yang menerima maupun menolak penambangan batu andesit di Desa Wadas.
“Saya ingin menemui warga Desa Wadas baik yang kontra maupun yang pro. Berharapnya bisa mendengar langsung dari mereka,”kata Alissa kepada wartawan, Sabtu (12/2/2022).
Menurut cicit pendiri Nahdlatul Ulama, Kiyai Hasyim Ashari ini, NU memiliki tanggung jawab melindungi kemaslahatan jamaah. Tujuan NU menurut Alissa adalah kemaslahatan bersama.
Baca Juga: Komnas HAM ke Wadas, Tak Ingin Ada Lagi Kekerasan dan Penangkapan Warga
“Bagaimanapun kemaslahatan NU itu tujuannya mencapai kemaslahatan bersama. Kalau sampai ada yang merasa terancam atau diperlakukan tidak adil, itu hal yang harus kita selesaikan," paparnya.
Soal perbedaan pendapat warga yang menerima dan menolak pertambangan, Alissa menilai perbedaan pandangan adalah hal yang wajar. Hal yang harus dijaga, jangan sampai perbedaan pendapat memecah kerukunan warga.
“Itu biasa. Lha wong urusan tahlil, terawih saja bisa beda (pendapat). Di NU perbedaan itu biasa. Makanya ada prinsip tasamuh (saling menghargai). Hanya yang mau dijaga itu (kerukunan) jangan sampai pecah,” ujar Alissa.
Putri sulung Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid mengingatkan pentingnya prinsip menjaga keadilan, melindungi hak rakyat, dan mencapai kemaslahatan dalam menyelesaikan kasus Wadas.
“Keadilan, hak rakyat, dan kemaslahatan itu yang menjadi prinsip atau kacamata kita melihat persoalan. Bukan persoalan siapa menang dan siapa kalah," tegasnya.
Baca Juga: Masih Trauma, Murid Madrasah Hidayatul Islamiyah Desa Wadas Belum Berani Bersekolah
Terkait peran kaum ibu Desa Wadas dalam perjuangan menolak pertambangan di kampung mereka, Alissa mengaku tidak kaget. Naluri para ibu untuk melindungi kehidupan keluarga, warga, dan alam, biasanya muncul di saat-saat kritis.
Berita Terkait
-
Kasih Cak Imin Nilai Minus Satu, Putri Sulung Gus Dur Beri Jawaban Tak Terduga
-
Alissa Wahid: Pagar Laut Tangerang, Bukti Nyata Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang
-
SMA Sulthan Baruna Gelar Tes Kehamilan ke Siswinya, Alissa Wahid: Itu Diskriminasi Terhadap Perempuan!
-
Putri Gus Dur Kritik Pergub Poligami ASN Jakarta: Normalisasi Praktik dan Objektifikasi Perempuan
-
Minta Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Dievaluasi Kembali, GNB: Ini Akan Lemahkan Daya Tahan Bangsa
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Grobogan
-
Semarang Jadi Tuan Rumah Pembuka Superchallenge Super Prix 2025
-
BRI Purwodadi Bagi-bagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh