Ronald Seger Prabowo
Senin, 14 Februari 2022 | 20:33 WIB
Warga Desa Wadas, Jalil (60 tahun) membuat beki dari limbah bambu. Warga bergantung hidup pada sumber daya alam di sekitar desa. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Ganjar dengan senang hati menerima pemberian itu. “Warga sambutannya bagus ya. Mereka menerima dengan baik. Saya senang karena tadi saya tanya, saya boleh nginep di sini tidak? Mereka kompak jawab ‘boleh pak’. Jadi saya senang, komunikasinya berjalan baik,” ujarnya.

Salah satu warga Desa Wadas, Mukti mengatakan, hasil bumi yang diberikan ke Ganjar merupakan hasil andalan Desa Wadas. Selama ini, masyarakat hidup dengan mengandalkan komoditas tersebut.

“Itu murni hasil dari Desa Wadas. Itu yang menjadi andalan kami. Selama ini warga mengandalkan hasil bumi itu untuk hidup ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi," paparnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali datang ke Desa Wadas, Minggu (13/2/2022). Ganjar yang datang tanpa didampingi aparat keamanan disambut hangat warga Wadas.

Ganjar datang untuk meminta maaf secara langsung pada warga Wadas terkait konflik yang terjadi saat pengukuran lahan pada 8 Februari 2022.

Gubernur datang untuk mendengarkan langsung keluhan dan masukan dari warga yang menolak penambangan batu andesit di Desa Wadas.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More