SuaraJawaTengah.id - Curah hujan yang tinggi masih diprediksi akan terjadi pada hari ini Senin (21/2/2022). Masyarakat pun diminta waspada dengan adanya peristiwa tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat turun di sejumlah wilayah Indonesia. Salah satunya di Jawa Tengah.
Menurut prakiraan cuaca yang disiarkan di kanal YouTube BMKG, di wilayah Pulau Jawa hujan dengan intensitas ringan berpotensi turun di Kota Serang, Yogyakarta, dan Surabaya serta hujan dengan intensitas sedang berpeluang turun di Kota Bandung dan Semarang.
Kota Denpasar di Provinsi Bali menghadapi potensi hujan ringan sedangkan Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat diprakirakan mengalami hujan lebat.
Di Pulau Kalimantan, hujan ringan berpeluang terjadi di Kota Palangka Raya, hujan dengan intensitas sedang berpotensi turun di Kota Banjarmasin, dan hujan lebat diprakirakan mengguyur Kota Samarinda.
Hujan dengan intensitas ringan juga diprakirakan turun di Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kota Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, menghadapi potensi hujan dengan intensitas sedang dan Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat, diprakirakan mengalami hujan lebat.
Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di wilayah Kota Ambon di Provinsi Maluku dan Kota Jayapura di Provinsi Papua, dan hujan dengan intensitas sedang berpotensi turun di wilayah Ternate, Maluku Utara.
Selain itu, hujan yang dapat disertai petir diprakirakan turun di Manokwari (Papua Barat), Pekanbaru (Riau), Bandar Lampung (Lampung), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 21 Februari 2022 Pandeglang-Lebak Banten: Siang Diprediksi Hujan!
Menurut siaran informasi BMKG, keberadaan daerah sirkulasi siklonik dan daerah pertemuan angin meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di bagian wilayah Indonesia.
Sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu, utara Kalimantan, dan Halmahera membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang dari perairan kepulauan Sangihe Talaud hingga Sulawesi Utara serta dari perairan Sulawesi Tenggara hingga laut Seram bagian timur.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Jambi hingga Bengkulu, pesisir utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, perairan Kalimantan Timur, perairan Sulawesi Tengah, perairan Pulau Sumba hingga Nusa Tenggara Barat, serta dari perairan Manokwari hingga Papua.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik