Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 27 Februari 2022 | 08:03 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam peresmian dua pembangkit listrik tenaga air besutan di Sulawesi besutan Kalla Group di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022). [ANTARA/YouTube-Sekretariat Presiden]

SuaraJawaTengah.id - Berbagai macam kegaduhan yang diciptakan sejumlah menteri memunculkan desakan kepada Presiden Jokowi akan adanya perombakan alias reshuffle.

Paling kentara adalah kontroversi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membuat heboh usai diduga menganalogi suara azan dengan gonggongan anjing.

Baru-baru ini, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru dengan tema Dinamika Isu Sosial, Kemasyarakatan, dan Konstelasi Politik 2024.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menyampaikan bahwa sebanyak 52 persen publik menilai perlu adanya perombakan kabinet.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Perang Rusia-Ukraina, Pemerintah Mulai Mitigasi Aktivitas Perdagangan Ekspor dan Impor

“Yang menyatakan masih perlu adanya reshuffle itu 11 persen tapi yang nyatakan perlu 41 persen, berarti total ada 52 persen menyatakan reshuffle diperlukan,” kata Dedi dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (27/2/2022).

Dedi mengatakan, saat responden ditanya lebih detail tentang siapa menteri yang paling layak diganti, mayoritas responden menjawab Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Apabila diprosentasikan, persepsi publik sebanyak 62 persen ingin ia diganti. Survei itu dilakukan sebelum ramai-ramai soal pernyataan Menag Yaqut soal analogi pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing.

“Karena ini selesai 22 Februari jadi toa belum masuk, mungkin kalau sekarang bisa makin justru meningkat drastis,” ujarnya.

Selain Menag, publik juga mengharap Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly direshuffle dengan 38 persen. Disusul Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wakyu Trenggono dengan 29 persen.

Baca Juga: SE Menteri Agama Bikin Geger, Pengurus Masjid di Kota Semarang Buka Suara Soal Pengeras Suara

Survei IPO ini diselenggarakan pada 15-22 Februari 2022 melalui wawancara sambungan telepon kepada responden. Sebanyak 1220 responden terlibat dalam penelitian periode ini.

Survei dilakukan dengan menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin of error 2.90 persen, dan tingkat akurasi data 95 persen.

Load More