SuaraJawaTengah.id - Membahas soal kuliner, Kabupaten Wonosobo memang selalu juara dan tidak ada habisnya.
Deretan kuliner yang populer dari wilayah di kaki Gunung Sindoro-Sumbing itu mulai Mie Ongklok, Carica, dan Sagon Bakar.
Namun, ada makanan khas Wonosobo lainnya yang tak kalah lezat. Makanan itu bernama Saoto Golak.
Saoto Golak merupakan makanan asli dari daerah selatan Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Kecamatan Wadaslintang dan Kecamatan Kaliwiro.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Brebes, Tampilan Serta Rasanya Unik dan Menggugah Selera
Saoto merupakan nama makanan, penyebutan dari kata soto. Soto bagi sejumlah masyarakat di wilayah Wonosobo, khususnya bagian selatan sering menyebut makanan soto dengan nyaoto.
Dari kata nyaoto tersebut lah kemudian berkembang menjadi saoto. Sedangkan Golak adalah nama cemilan lokal yang terbuat dari umbi singkong.
Saoto (soto) Golak ini sangat berbeda dengan soto-soto pada umumnya, mulai dari rasa hingga bahan tambahannya pun berbeda. Sebagai pelengkap, umumnya soto dicampur dengan nasi putih atau ketupat.
Namun lain untuk saoto golak ini, nasi putih atau ketupat diganti dengan cemilan golak dari singkong yang sudah digoreng dan diiris berbentuk kotak.
Sedangkan untuk isian lainnya masih sama dengan soto pada umumnya yakni irisan daging sapi, bihun, tauge dan kacang tanah.
Baca Juga: 5 Artis Bisnis Bakso, Irfan Hakim Konsep Home Made, Vicky Prasetyo Merakyat
Penjual Saoto Golak legendaris di Pasar Kaliwiro, Mbah Jasrun (70) mengaku sudah berjualan sejak kecil. Resep kuliner ini pun ia dapatkan dari sang ayah yang dahulu merupakan penjual Saoto Golak sejak tahun 1950.
“Ayah saya dulu jualan saoto golak tahun 1950, terus sekitar tahun 1970 ayah saya sakit kemudian saya yang meneruskan jualannya di pasar Kaliwiro,” ungkap Mbah Jasrun kepada Suarajawatengah.id, Minggu (27/2/2022).
Ia bercerita, awal mula munculnya golak sebagai pengganti nasi pada menu ini, ketika dahulu Kaliwiro dilanda musim paceklik atau musim kemarau berkepanjangan sehingga tidak ada padi yang bisa dipanen dan dimasak. Akhirnya, warga menjadikan umbi singkong jadi makanan utama pengganti nasi yang diberi nama golak.
“Dulu kata simbah-simbah saya, di Kaliwiro pernah ada musim paceklik lama. Sampai sudah tidak ada beras lagi yang bisa dimasak, kemudian orang-orang disini cari budin (singkong) terus diolah jadilah golak buat mengganti nasi waktu itu,”papar Mbah Jasrun.
Berawal dari situ lah kemudian muncul kuliner Saoto Golak, perpaduan antara soto sapi dengan golak singkong.
Masih Eksis
Meski termasuk jenis masakan tradisional, namun Saoto Golak khas Kaliwiro, Wonosobo ini masih eksis dan laris manis diburu pembeli karena keunikan rasa dan cara penyajiannya.
Agar tidak basi saat dikonsumsi, biasanya golak singkong yang sudah diolah akan disajikan panas-panas atau digoreng mendadak. Golak kemudian diletakkan secara terpisah dengan soto sapinya.
Biasanya, untuk satu porsi soto sapi berisi 10 hingga 15 irisan golak singkong.
“Kalau ada yang beli baru golaknya digoreng. Golaknya dipisah taruh dimangkok isinya ya bisa 10, bisa 15 golak” katanya.
Jika pembeli ingin menambahkan rasa manis pada Saoto Golak ini, bukanlah kecap yang digunakan, melainkan gula merah yang sudah dicairkan. Sungguh semakin unik sajian Saoto Golak ini.
“Ya mungkin jaman dulu harga kecap masih mahal ya, jadi para penjual soto golak menggantinya pakai gula jawa (gula merah) biar ada rasa manisnya,” ungkapnya.
Nah, selain gurih dan lezat, Saoto Golak ini juga terbilang murah, yakni cukup dengan R10 ribu untuk harga per porsinya bisa membuat perut kenyang.
“Saya memang sering mampir ke warung Mbah Jasrun. Soto Golaknya enak banget. Di daerah kota Wonosobo memang ada yang jual, tapi golaknya paling enak punya mbah Jasrun ini yang di pasar Kaliwiro. Seporsi harganya cuma Rp10 ribu sudah bikin kenyang ,” ungkap Gita (30) salah satu pelanggan Saoto Golak Mbah Jasrun.
Sayangnya, untuk bisa mencicipi gurih dan lezatnya Saoto Golak ini harus bersabar karena warung Mbah Jasrun tidak buka setiap hari.
Mbah Jasrun hanya buka seminggu sekali yakni pada dino pasaran (hari pasaran) saja yakni pada saat pahing di pasar tradisional Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo ini.
Meski hanya buka selama satu hari dalam seminggu dan mulai buka pukul 6 pagi hingga 2 siang, Saoto Golak Mbah Jasrun ini selalu ludes terjual.
“Ya bukanya tidak setiap hari, pas tanggalan jawa pahing saja dan di pasar Kaliwiro memang dari dulu pasarannya juga pas pahing. Ya Alhamdulillah kalau pas buka bisa sampai 100 mangkok bahkan sering lebih,” pungkas Alwiyah (65) istri Mbah Jasrun.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Gelar Jajarans, Nagita Slavina Hadirkan Makanan khas Indonesia hingga Mancanegara
-
Tren Gaya Hidup Halal Meningkat, Top Halal Award Bantu Masyarakat Memilih Tanpa Keraguan
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Profil Bondan Winarno, Kembali Dikenang Dibandingkan dengan Mark Wiens
-
Hidden Game, Pesona Cafe Bernuansa Minimalis di Kota Jambi
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri