Budi Arista Romadhoni
Selasa, 01 Maret 2022 | 07:53 WIB
Angkot di Kota Semarang yang masih beroperasi. [Suara.com/Aninda Putri]

"Sebelum pandemi di Kota Semarang ada 2.300 Angkot, sekarang tinggal 1.200 saja. Hal itu menjadi bukti Angkot di Kota Semarang berkurang hampir separuhnya dalam waktu 2 tahun," terangnya.

Selain menuturkan kondisi keberadaan Angkot di Kota Semarang, Bambang menambahkan, guna meningkatkan nasib pemilik dan supir Angkot, Organda tengah mengusulkan ke Pemkot Semarang agar menggandeng para pemilik dan supir Angkot.

"Untuk itu saya mewakili para pemilik dan pengemudi Angkot yang tersisa di Kota Semarang, agar Pemkot Semarang melibatkan pemilik dan supir Angkot menjadi mitra dalam program penyediaan transportasi massal, atau menjadi sub feeder Kota Semarang. Supaya Angkot yang tersisa masih bisa menghidupi pemilik serta pengemudi," tambahnya.

Di sisi lain, Rukiyanto Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, menyatakan siap meneruskan aspirasi Organda.

"Masukan Organda agar bisa menyentuh Angkot melalui program sub feeder tentunya akan kami tampung," imbuhnya. 

Ia menyebutkan, akan segera membuat kajian guna meneruskan aspirasi yang disampaikan oleh Organda.

"Akan kami gelar kajian hinggga diskusi mendalam terkait aspirasi dari Organda, karena kami butuh data terkait jumlah Angkot yang masih tersisa dan layak beroperasi," ucapnya.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Baca Juga: Bangkit dari Pandemi COVID-19, Kadin Jateng Optimis Pariwisata Jadi Salah Satu Potensi Ekonomi yang Bisa Diandalkan

Load More