SuaraJawaTengah.id - Menantu K.H Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ulil Abshar AbdallaAbshar Abdalla turut angkat bicara mengenai wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Suami Ienas Tsuroiya ini sama sekali tak mendukung usulan yang dicetuskan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Menurutnya, penundaan pemilu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi.
Selain itu, Ulil juga menegaskan tidak setuju dengan rencana amandemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang akan menambah masa jabatan Presiden Indonesia menjadi tiga periode.
"Usulan penundaan Pemilu 2024 atau amandemen UUD untuk membuka kemungkinan perpanjangan masa kepresidenan hingga tiga periode. Dua usulan ini harus ditolak tanpa syarat. Ini sudah melanggar batas kewajaran," kata Ulil melalui akun twitternya.
Lebih lanjut, Ulil mengaku heran mengapa partai macam PKB dan PAN yang menyuarakan penundaan Pemilu 2024. Padahal kedua partai tersebut tidak memiliki suara banyak di parlemenen.
"PKB dan PAN disuruh ngomong pertama penundaan Pemilu 2024. PDIP tidak. Maksudnya ini apa? Mengorbankan partai kecil yg pro-pemerintah?," ujarnya.
Lantas ia pun curiga jika PKB dan PAN yang berani mengusulkan wacana penundaan pemilu 2024 diyakini ada elite politik yang menyuruh mereka.
"Ndak mungkinlah PKB dan PAN ngomong begitu kalau ngga ada suruhan dari "Putin" di atas sana. PKB dan PAN hanya korban saja," sambung Ulil.
Sontak saja cuitan menantu ulama kharismatik asal Rembang ini langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan ragam tanggapan.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Memperpanjang Pemilu Sama Dengan Melanggar Konstitusi
"Betul juga ya, pantes rasa ada yang janggal biasanya yang ono yang suka aneh-aneh kok tumben lurus, eh ternyata," kata akun @D4p1tb**.
"Kayaknya cari selera pasar dulu gus, kalau banyak yang oke. Baru PDIP maju, tapi kalau nggak yang malu PKB dan PAN lah. Tapi titik fokusnya bukan kesitu, itu cuma strategi saja yang jadi pertanyaan apakah sudah tidak ada lagi jagoan yang mumpuni dari pihak pro pemerintah untuk dicalonkan," ujar akun @AchmadRinal**.
"PAN dan PKB ibarat Ukraina dan PDIP adalah NATO wkwkwkw," imbuh akun @Anwarsahrul**.
"Patut diduga partai nganu dalangnya, sekaligus 'cuci tangan', mengutip peribahasa kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu," sahut akun @baim2**.
"Kalau begitu ketua partainya hanya sebagai boneka penguasa. Semoga di pemilu nanti tidak ada yang memilih lagi alias tenggelam," timpal akun @Elbarac**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan