Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 18 Maret 2022 | 22:06 WIB
Ilustrasi Bencana Alam. [Pixabay]

SuaraJawaTengah.id - Warga di wilayah Kabupaten Purbalingga diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi seiring dengan peningkatan curah hujan beberapa hari terakhir.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Faozi.

"Karena masih musim penghujan kami minta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi mengingat intensitas curah hujan beberapa hari terakhir ini meningkat," kata Umar dikutip dari ANTARA, Jumat (18/3/2022).

Dia menjelaskan, peningkatan curah hujan dikhawatirkan dapat memicu bencana tanah longsor, tanah bergerak, angin kencang, hingga banjir.

Baca Juga: Terinspirasi dari Video Kartun Porno, Oknum Guru SMP di Purbalingga Tega Cabuli 7 Siswinya

"Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, segera mengungsi jika terjadi hujan deras dengan durasi yang lama, selain itu warga juga perlu melaporkan pada pemerintah desa jika menemukan tanda-tanda awal bencana seperti rekahan tanah, sumber mata air tiba-tiba menjadi keruh dan lain sebagainya," ujar dia.

Selain itu, dia juga meminta pemerintah desa untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.

Umar juga menjelaskan, pada saat ini BPBD Purbalingga terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana menyusul kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Darma, Kecamatan Kertanegara, Kamis (17/3) malam.

"Akibat longsor tersebut, satu rumah milik warga mengalami kerusakan yakni tembok bagian dapur jebol karena diterjang longsoran tanah," paparnya.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, kata dia, relawan dan tim reaksi cepat BPBD Purbalingga sudah langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi.

Baca Juga: Ancam Dapat Nilai Jelek, Seorang Guru Musik SMP di Purbalingga Tega Cabuli 7 Siswi

"Mereka melakukan evakuasi terhadap warga dan juga melakukan penanganan dini," tegas Umar.

Load More