Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 22 Maret 2022 | 14:13 WIB
Karyawan memasak adonan mendoan jumbo di pusat oleh-oleh kuliner Sawangan, Purwokerto, Kabupaten Banyumas. [Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Cemilan yang lekat dengan bumi ngapak, khususnya Kabupaten Banyumas terus mengalami inovasi dalam beberapa waktu ini.

Mendoan, makanan ringan berbahan dasar tempe kedelai ini diperkirakan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Cemilan mendoan bisa kita temui di wilayah eks karesidenan Banyumas. Pada dasarnya makanan ini sama, hanya mengalami inovasi di beberapa wilayah.

Seperti yang bisa dijumpai hanya di kawasan wisata Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

Baca Juga: Duh! Salah Sasaran, Anggota Geng Motor Rusak Rumah Warga dan Sepeda Motor di Purwokerto, Berawal Saling Ejek di Medsos

Di lokasi ini, mendoan telah mengalami inovasi agar berbeda dengan lainnya. Sejak beberapa tahun lalu warga setempat mencampurkan buah stroberi dalam adonan mendoan agar bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Inovasi terbaru juga muncul dari pusat oleh-oleh keripik dan mendoan di wilayah Sawangan, Purwokerto. Di salah satu gerai, menyediakan mendoan berukuran jumbo yang diklaim terbesar se Indonesia.

Mendoan jumbo juga sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu karena ukurannya yang tidak lazim. Netizen menyebutnya dengan mendoan raksasa. Keberadaan mendoan jumbo inipun langsung menjadi sorotan masyarakat.

Tarminah, karyawan yang bekerja di lokasi ini menjelaskan mendoan jumbo menjadi yang pertama ini dengan ukuran sebesar itu. Dalam satu porsi ukurannya setara empat kali mendoan dengan ukuran pada umumnya.

"Kalau dibandingkan ini seperti setara dengan empat sampai lima mendoan ukuran biasa. Karena berukuran besar, tempenya dibungkus dengan plastik bukan dari daun pisang," katanya kepada wartawan, Selasa (22/3/2022). 

Baca Juga: 5 Alasan Kalau Batagor Lebih Menggugah Selera daripada Siomai, Kamu Setuju?

Karena ukurannya berbeda dengan lainnya, pemasok bahan baku tempe mendoan jumbo ini juga khusus dari seorang perajin di daerah Baturraden. Jika diukur, mendoan tersebut lebarnya mencapai 30x20 cm.

Untuk pecinta pedas, adonan mendoan jumbo juga bisa dipesan sesuai permintaan dengan ditambahkan cabai merah yang dicampurkan adonan. Sasaran pembelinya pun wisatawan dari luar kota yang ingin makan mendoan dengan sensasi berbeda.

"Pembelinya kebanyakan dari luar kota dan mereka biasanya karena penasaran. Tapi kalau pengin lebih nikmat, makannya harus dalam kondisi hangat," jelasnya.

Karyawan lainnya, Widya mengklaim mendoan jumbo ini adalah yang pertama di Purwokerto. Mendoan jumbo ini tercipta, untuk menjadi ciri khas tersendiri. 

"Jadi lebih unik dan mau membuat berbeda dengan lainnya," terangnya.

Mendoan jumbo ini baru ada sejak empat bulan lalu. Ada dua varian rasa yang ditawarkan, yaitu original dan cabai merah. 

"Kalau mendoan jumbo baru 4 bulan belakangan ini. Sebelumnya untuk ukuran standar," tuturnya. 

Karena berbeda dengan lainnya, peminat mendoan jumbo cukup banyak. Paling tidak dalam sehari bisa 50 lembar mendoan ludes terjual.

"Harganya Rp15 ribu untuk yang original. Sedangkan cabai merah Rp 17 ribu," jelasnya.

Seorang pembeli mendoan asal Bekasi, Fina Tanjung (30) mengaku penasaran dengan rasa mendoan Banyumas yang terkenal lebih enak itu. Terlebih dengan varian ukuran jumbo.

"Kalau mendoan ya tahu lah. Tapi kalau yang mendoan jumbo saya tahu dari media sosial. Karena kebetulan saya juga baru banget kerja di Purwokerto, penasaran sebesar apa sih mendoannya. Ternyata memang benar-benar besar. Ini saya beli paling coba sedikit saja, nanti saya bagikan ke teman-teman sekantor. Ga mungkin lah habis sendirian," tutupnya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More