Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 22 Maret 2022 | 15:22 WIB
Ilustrasi stunting, tinggi badan anak. [Envato Elements]

"Hasil tersebut masih bisa dimaksimalkan jika semua bergerak bersama. Kami yakin akhir 2022, penurunan angka stunting di Jawa Tengag bisa mencapai 3,5 persen, dan pada 2023 angka stanting di Jawa Tengah bisa di bawah 14 persen," ucapnya.

Widwiono juga menyebutkan, tiga indikator utama akan jadi fokus program di 2022 hingga 2023.

"Indikator utama yang akan jadi fokus yaitu percepatan penurunan stunting, pelayanan KB MKJP, dan KB pasca persalinan. Jika tiga hal itu digarap secara maksimal pastinya prosentase capaian akan semakin maksimal," katanya.

Meski demikian, ia mangaku masih khawatir dengan capaian stunting hingga TFR di Jawa Tengah yang bisa berubah.

Baca Juga: Tidak Puas Ucapan Jokowi Soal Stunting Menurun, Megawati: Harusnya Tidak Ada!

"Untuk itu kami juga menggandeng Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Arsada), dan 348 direktur rumah sakit berkomitmen akan menyiapkan alat kontrasepsi hingga biaya layanannya, supaya program kami bisa berjalan secara maksimal," tambahnya.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Load More