SuaraJawaTengah.id - PT Semen Gresik (PTSG) melalui Pilar Program SG Cerdas memfasilitasi masyarakat di sekitar perusahaan untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Kerja ahli di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SKK Ahli K3).
Agenda sertifikasi yang diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi minimal D3 dan berstatus pencari kerja ini digelar di Rumah BUMN Rembang, mulai 21 Maret hingga 1 April 2022. Pemateri atau instruktur SKK Ahli K3 berasal dari Kementerian Tenaga Kerja, Disnaker dan praktisi di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Senior Manajer Komunikasi dan CSR PTSG, Dharma Sunyata menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan dukungan perusahaan dalam peningkatan SDM masyarakat, khususnya penyiapan tenaga kerja kompeten di sekitar wilayah operasional.
''Pelatihan SKK Ahli K3 sangat penting, terutama bagi fresh graduate atau baru lulus kuliah yang akan melamar pekerjaan. Sertifikasi ini modal meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus mendorong performa saat bekerja nanti,'' kata Dharma dalam siaran persnya, Rabu (23/3/2022).
Baca Juga: Perluas Jejaring dan Perkuat Kapasitas UMKM, Rumah BUMN Semen Gresik Benchmarking ke RB Yogyakarta
Lanjut Dharma, pelatihan SKK Ahli K3 merupakan bagian dari program tahunan yang bernama Survival Capacity Building yang digagas Semen Gresik untuk membantu masyarakat memiliki akses dalam mengembangkan diri. Sedangkan sasaran utama dari kegiatan sertifikasi ini yaitu membekali masyarakat agar punya kualifikasi khusus tentang bagaimana bekerja secara aman dan sehat untuk menjamin produktivitas unggul.
Guna mendapatkan sertifikat ahli K3, lanjut Dharma, seseorang harus menempuh pelatihan intensif selama beberapa hari dan lulus uji kompetensi. PTSG hadir sebagai penyelenggara pelatihan bekerja sama dengan Kemenaker, lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat.
Ditambahkan Dharma, manfaat nyata memiliki sertifikat ahli K3 adalah lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan karier di suatu perusahaan karena keterampilan yang dimiliki dipandang lebih unggul dibandingkan yang lainnya.
''Jika pekerja sudah bersertifikasi K3 sesuai standar Kemenaker, kami optimistis mereka bakal diakui secara global. Jadi betapa penting sertifikat K3, apalagi bagi karyawan yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi,'' tandasnya.
Selama mengikuti pelatihan, para peserta mendapatkan materi di antaranya Kebijakan K3, pengetahuan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Dasar-Dasar K3, Pengawasan K3, Sistem Manajemen K3, Manajemen Risiko, Praktik Kunjungan Lapangan (PKL) serta Pembuatan Laporan PKL.
Baca Juga: Miliki 300 Reseller, UMKM Binaan Semen Gresik Raup Omzet Rp180 Juta per Bulan
Para peserta, kata Dharma, juga mendapatkan bonus pelatihan sebagai tambahan pengetahuan seperti HSE Plan (Rencana Kerja K3 Lingkungan), Konsep 5 R dan pemahaman mengenai Confined Space atau Ruang Terbatas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!