SuaraJawaTengah.id - Suasana lengang tampak di sebuah gedung bertuliskan Wijaya Kusuma, yang tersemat pada papan berwarna hijau di jalan DI Panjitan, Semarang.
Tak banyak masyarakat Kota Atlas yang mengetahui fungsi dari bangunan tersebut, meski berada tepat di pusat Kota Semarang.
Suarajawatengah.id berkesempatan untuk masuk ke dalam Gedung Wijaya Kusuma dan bertemu dengan perkumpulan Theosofi.
Perkumpulan Theosofi merupakan perkumpulan yang menjunjung pengetahuan atau kebijaksanaan dalam memandang permasalahan ketuhanan.
Perkumpulan Theosofi Semarang telah menggunakan Gedung Wijaya Kusuma sebagai sanggar pertemuan mereka sejak 1970 silam.
Sekretaris Persatuan Warga Theosofi Indonesia (PERWATHIN), Yohana Ina mengungkapkan Theosofi bukanlah sebuah agama. Namun, lebih memahami terhadap ilmu pengetahuan atau science, membangun watak dan pengabdian.
"Dalam teosofi kami diajarkan untuk saling memahami dan menghargai terhadap sesama, kami tidak pernah belajar mengenai dogma-dogma agama," ungkap Ina kepada Suarajawatengah.id.
Ina menjelaskan, anggota perkumpulan Theosofi juga diikuti oleh sejumlah orang dari lintas agama.
Lebih lanjut, Ina menuturkan setiap pertemuan biasanya perkumpulan Theosofi membahas berbagai hal yang imbang mengenai religi, sains dan filsafat.
Baca Juga: Ini Alasan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes Gabung ke PSIS Semarang
"Jadi ada banyak hal kami diskusikan dan lebih mengarah pada pengetahuan dan diikuti oleh beragam agama," kata Ina.
Agenda pertemuan perkumpulan Theosofi biasanya digelar rutin setiap satu minggu sekali di Sanggar Wijaya Kusuma. Namun, sudah dua tahun selama pandemi pertemuan rutin sempat terhenti.
"Sudah hampir dua tahun kami tidak menggelar pertemuan karena adanya pandemi," ucapnya.
Ia menerangkan, anggota Theosofi Kota Semarang sendiri berjumlah 17 orang dan berusia rata-rata 30 hingga 50 tahun, sedangkan untuk simpatisan Theosofi mencapai ratusan di Kota Atlas.
"Kalau anggota memang sedikit karena ada ujian sendiri untuk bisa jadi anggota dan prosesnya panjang," jelas Ina.
Sementara itu, Anggota Perkumpulan Theosofi laiinnya, Agus Suswoyo (55) menjadi anggota Theosofi sejak puluhan tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan