Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 03 April 2022 | 11:07 WIB
Ilustrasi jantung manusia. Sebuah riset baru menunjukkan bahwa risiko komplikasi jantung secara signifikan lebih tinggi setelah seseorang terinfeksi COVID-19. (Shutterstock).

SuaraJawaTengah.id - Virus Corona rupanya tak hanya menyerang saat seseorang terpapar. Namun, COVID-19 juga menjadi masalah baru di masa yang akan datang.

Seseorang yang sudah pernah terpapar COVID-19 pun harus mengantisipasi adanya resiko terhadap gejala-gejala pada organ vital dalam tubuh.  

Sebuah riset baru menunjukkan bahwa risiko komplikasi jantung secara signifikan lebih tinggi setelah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2 ketimbang setelah vaksinasi COVID-19 mRNA.

Riset, yang diterbitkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS pada Jumat (1/4/2022), menganalisis data rekam medis elektronik dari 40 sistem layanan kesehatan AS selama periode 1 Januari 2021-31 Januari 2022.

Baca Juga: Pemkab Majalengka Berharap Syarat Mudik Bisa Dongkrak Minat Warga Ikut Vaksinasi COVID-19 Dosis Penguat

Para ilmuwan menemukan kecenderungan bahwa risiko reaksi jantung secara signifikan lebih tinggi setelah infeksi SARS-CoV-2 ketimbang setelah dosis pertama, kedua atau tak tertentu dari vaksinasi COVID-19 mRNA bagi semua kelompok lain berdasarkan jenis kelamin dan usia, menurut riset tersebut.

Sejumlah temuan itu mendukung kelanjutan penggunaan vaksin COVID-19 mRNA di kalangan semua orang yang memenuhi syarat, yang berusia 5 tahun ke atas, katanya.

Komplikasi jantung, terutama myocarditis dan pericarditis, dikaitkan dengan infeksi SARS-CoV-2 dan vaksinasi COVID-19 mRNA.

Sindrom peradangan multisistem adalah komplikasi dari infeksi SARS-CoV-2 yang jarang terjadi namun serius, dengan sering melibatkan jantung, menurut riset tersebut.
[ANTARA]

Baca Juga: Ada 633 Kasus Covid-19 Baru di Jakarta

Load More