Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 05 April 2022 | 17:30 WIB
Kudapan petis bumbon yang dijajakan di sekitar Alun-alun Kota Semarang setiap Ramadhan, Selasa (5/4/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Selain bubur India dan kopi arab yang menjadi kudapan khas selama Ramadhan di Kota Semarang, ada satu makanan khas yang tak kalah populer.

Adalah petis bumbon yang selalu menjadi buruan masyarakat Kota Atlas untuk menu berbuka puasa.

Petis bumbon merupakan kudapan berbahan dasar telur bebek dan kaya akan rempah. Memiliki cita rasa gurih dan pedas yang akan memanjakan lidah penikmatnya.

Penjual petis bumbon, Istiqomah (63) mengungkapkan rahasia pembuatan petis bumbon terdapat pada bumbu petis.

Baca Juga: Keseruan #KembaliSilaturahmi, IM3 Hadirkan Kuota Besar 50GB dan Nelpon Sepuasnya lewat Freedom Internet

Serta rempah yang digunakan seperti kunci, daun jeruk wangi, sere, laos dan daun salam untuk memperkuat cita rasa. 

"Sekilas memang mirip seperti sambal goreng tapi yang membedakan adanya campuran petis buat bahan bakunya," ungkap Istiqomah kepada SuaraJawaTengah.id, Selasa (5/4/2022).

Istiqomah menceritakan, dirinya merupakan generasi ketiga penjual petis bumbon legendaris dan mendapatkan resep warisan dari sang nenek. 

Ia bersama sang kakak, Siti Hamidah meneruskan resep turun temurun petis bumbon untuk berjualan setiap Ramadhan tiba. 

"Awalnya yang jual itu si mbah saya, terus ke ibu dan sekarang saya teruskan sama mbak saya" ucapnya.

Baca Juga: Buka Puasa Karena Salah Waktu Adzan Maghrib, Apakah Masih Sah?

Menurut Istiqomah, sejak puluhan tahun lalu dari era sang nenek, petis bumbon telah dijajakan di sekitar masjin Kauman atau sepanjang jalan alun-alun Kota Semarang. 

"Jualnya juga di tempat ini setiap bulan puasa," katanya. 

Istiqomah menuturkan, dalam satu hari ia mampu mengolah 200 butir telur hingga 300 butir telur bebek menjadi petis bumbon. Sementara harga yang dibandrol satu porsi petis bumbon mulai dari Rp10 ribu. 

"Sehari itu bikin satu panci ada sekitar 200 telur bebek," imbuhnya. 

Seorang pembeli petis bumbon, Mega menuturkan jika melintas di sekitar masjid Kauman, ia selalu menyempatkan untuk membeli. Pasalnya, menurut warga Pudak Patung itu, dia hanya bisa membeli di kala bulan Ramadhan saja. 

"Kebetulan orang tua saya itu suka sama petis bumbon, kalau pas lewat sini saya sempatkan untuk beli," tambahnya. 

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Load More