Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 April 2022 | 03:51 WIB
Dosen sekaligus aktivis Ade Armando dipukuli dan sempat ditelanjangi, saat ikut aksi di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022). [Twitter]

SuaraJawaTengah.id - Menantu K.H Mustofa Bisri alias Gus Mur, Ulil Abshar Abdalla mengutuk keras pelaku pengkeroyokan Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando

Melalui akun twitternya, meski sering bersebrangan pendapat, Ulil mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa pakar komunikasi UI tersebut. 

Sebab menurut Uli, segala bentuk kekerasan terutama pengkeroyokan atas nama apapun tidak bisa dibenarkan. 

"Secara personal saya banyak berbeda pendapat dg Ade Armando. Tetapi saya mengutuk kekerasan terhadap dia dalam demo hari ini. Kekerasan atas nama apapun tidak bisa ditolerir," kata Ulil. 

Baca Juga: Sebut Pelakunya Pengecut, Moeldoko Kecam Aksi Pengeroyokan Ade Armando

Selain itu, Ulil juga tidak menyoroti beberapa pihak yang langsung menyalahakan kelompok tertentu atas kasus pengkeroyokan Ade Armando. 

"Saya juga mengkritik mereka yang langsung menyebut "kadrun" sebagai pelakunya. Istilah "kadrun" dan "cebong" sudah sebaiknya dibuang jauh-jauh. Hanya mengotori atmosfir sosial kita," jelasnya.

Sontak saja cuitan suami Ienas Tsuroiya itu langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang sependapat dengan pria kelahiran Kabupaten Pati tersebut. 

"Setuju mas, sudah bertahun-tahun kita dipisahkan oleh kata "kadrun" "cebong" "kampret". Seolah negara ini terpecah belah hanya karena pandangan politik.Terkait pengeroyokan Ade Armando saya pun turut sedih dan mengutuk keras segala bentuk penganiayaan," ucap akun @Rico**. 

"Saya pribadi seringkali sangat tidak setuju dengan Pak Ade Armando, tapi kekerasan atas Pak Ade saya rasa bukan perilaku yang benar. Perihal label-label konyol itu juga saya setuju dengan Mas Ulil," tutur akun @pesala**. 

Baca Juga: Kameramen Cokro TV: Ade Armando Dikeroyok Selama 20 Menit Hingga Dapat Perlindungan Polisi

"Setuju, Gus. Komentar-komentar provokatif dari kedua kubu harusnya dapat ditahan. Ketika terjadi seperti ini akhirnya pada playing victim," sahut akun @syahru**. 

"Betul sekali, istilah inilah yang selalu digunakan sehingga persaudaraan sebangsa sulit disatukan terutama dalam medsos," tandas akun @khairussa**. 

Sebelumnya, saat terjadi aksi unjuk rasa di gedung DPR RI pada Senin (11/04/2022). Ade Armando dikabarkan dianiaya sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa. 

Dia dianiayai hingga tersungkur ke aspal bahkan celana panjang yang dikenakannya hilang. Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa. 

Potret Ade Armando dalam kondisi babak-belur dan dievakuasi polisi tersebar di sejumlah akun media sosial, termasuk twitter. 

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More