Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 22 April 2022 | 18:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan bantuan bedah rumah di Banyumas. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Sumarno dan Sakino tak pernah bermimpi. Rumah sederhana yang setiap hari mereka tempati, akan didatangi orang nomor satu di Jawa Tengah.

Jangankan Gubernur, camat atau bupati saja mungkin belum pernah datang ke rumahnya.

Tapi hari ini, Sumarno dan Sakino tak bisa berkata-kata. Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah itu datang ke rumah keduanya yang terletak di Desa Selanegara Kabupaten Banyumas.

Tak hanya untuk silaturahmi, Ganjar datang membawa oleh-oleh yang diimpikan. Bantuan bedah rumah untuk keduanya.

Baca Juga: Tak Ada Penerbangan, Ganjar Harap Bandara JBS Bisa Layani Mudik Lebaran

Sontak saja kedatangan Ganjar disambut haru kedua keluarga. Sumarno yang sehari-hari bekerja sebagai pencari kroto (telur semut rangrang) tak menyangka dapat bantuan bedah rumah dari Ganjar.

"Seneng banget, nggak nyangka pak Ganjar mau ke tempat saya. Pokoknya seneng banget, bener-bener luar biasa. Ini saya seperti mimpi," kata Sumarno.

Rumah Sumarno masih jauh dari kata layak. Lantainya masih tanah, dinding anyaman bambu dan atap genting lawas yang sudah bolong-bolong. Saat hujan turun, rumah itu memang selalu kebanjiran.

"Ya mau buat benerin rumah uang dari mana. Cari kroto itu penghasilannya nggak mesti, kadang dapat, kadang tidak dapat. Ya alhamdulillah dapat bantuan ini, bersyukur sekali. Terimakasih pak Ganjar," ucapnya.

Hal senada disampaikan Sakino, warga Selanegara lainnya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu sampai tak bisa berkata apa-apa saat Ganjar datang membawa bantuan.

Baca Juga: Survei Ungkap Anies Paling Dibicarakan Warganet, Tapi Sosok Ini Peraih Sentimen Terpositif

"Maturnuwun, omahe mpun didandani (terimakasih rumah saya mau diperbaiki). Moga-moga berkah," ucapnya.

Kondisi rumah Sakino hampir sama dengan Sumarno. Rumah itu masih berlantai tanah, dinding anyaman bambu dan atap genting banyak berlubang. Namun rumah Sakino berukuran lebih kecil, dengan penghuni lebih banyak yakni empat orang.

"Ya kerja serabutan, kuli bangunan. Kalau pas kerja sehari dibayar Rp50.000. Itu hanya cukup untuk kebutuhan hidup, biaya anak sekolah saja kadang kurang. Jadi nggak mikir benerin rumah. Eh ini dapat bantuan, ya senang bersyukur sekali," ucapnya.

Ganjar memang kerap melakukan ngabuburit ke sejumlah daerah selama ramadan tahun ini. Di setiap lokasi yang ia sambangi, ia selalu membantu bedah rumah warga yang kurang mampu.

Selain itu, Ganjar juga sering memberikan bantuan sembako untuk pondok pesantren dan yayasan panti asuhan. Hal itu ia lakukan bersama Baznas Jateng setiap hari.

"Semoga memberikan manfaat. Kalau rumahnya diperbaiki kan lebih sehat, lebih nyaman dan ini juga program kita dalam upaya pengentasan kemiskinan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Jateng, Kyai Rosihan mengatakan, pihaknya selama ramadan memang mendampingi Ganjar berkeliling memberikan bantuan RTLH, sembako dan bantuan lainnya. Sejak awal puasa sampai saat ini, sudah ada 4000 bingkisan yang dibagikan dan puluhan RTLH.

"Itu kebijakan pak Ganjar, selama ramadan kita keliling bantu masyarakat dengan menggerakkan Baznas. Ya melihat senyuman warga yang dibantu, kami juga merasa bahagia. Berapapin yang mereka terima, mudah-mudahan berkah," ucapnya.

Selain bantuan RTLH dan sembako, banyak program Baznas lain yang digelar di Jateng. Diantaranya modal usaha bagi pelaku UMKM, bantuan sekolah, madrasah, beasiswa dan lainnya.

"Jadi ada mustahik produktif dan mustahik konsumtif yang kami berikan bantuan dari Baznas ini. Tentu semua penerima sudah sesuai dengan kriteria yang ada," terangnya.

Load More