Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 30 April 2022 | 20:10 WIB
Suyitno (depan) bersama tiga orang rekannya yang mudik menggunakan bajaj saat melintas di Jalingkut Brebes-Tegal, Sabtu (30/4/2022). [Suara.com/F Firdaus]

Suyitno mengaku tak mengalami kendala selama perjalanan. Dia hanya perlu mengira-ngira dengan tepat kapan sisa BBM agar bisa segera diisi sebelum habis.

"Nggak ada sepedometernya, jadi pakainya hati dan perasaan untuk tahu bensinnya mau habis apa masih banyak.‎ Bisa tahu-tahu sudah habis. Ini juga bawa bensin cadangan di jeriken untuk antisipasi," ujarnya.

Salah satu rekan Suyitno yang duduk di kursi penumpang, Gatot (44) mengaku tak masalah harus duduk berimpitan dua orang lain dan barang-barang yang dibawa selama perjalanan mudik. 

"Dibuat nyaman saja, yang penting bisa mudik. Tapi ini lebih nyaman dari naik travel. Naik travel sempit. Ini sempit sih, tapi ada udaranya, angin masuk semilir, jadi enak," ujarnya.

Baca Juga: Menjelang Lebaran, Kemnaker Terima Ribuan Laporan Mengenai Pembayaran THR

Mudik ke Pekalongan, Gatot yang di Jakarta bekerja di sebuah salon‎ membawa oleh-oleh seekor ayam yang sudah dipelihara selama enam bulan.

"Kalau ditinggal mudik, takut tidak ada yang rawat jadi saya bawa pulang saja untuk oleh-oleh. Daripada di sana (Jakarta) tidak ada yang kasih makanan," ucapnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More