Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 04 Mei 2022 | 16:17 WIB
Suasana Candi Borobudur saat libur Lebaran 2022. Diprediksi 23 ribu orang mengunjungi Borobudur, Rabu (4/5/2022). [Suara.com/Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Puncak jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur diperkirakan terjadi, Rabu (4/5/2022). Sekitar 23 ribu wisatawan diprediksi mengunjungi Borobudur hari ini.

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Ariyono Hendro Malyanto mengatakan, prediksi itu berdasarkan perhitungan jumlah pengunjung pada periode libur Lebaran tahun 2019.

“Puncaknya kami prediksi hari ini atau H plus 3. Kalau melihat data historis yang kemarin, angkanya 16.500. Itu separo ketika tahun 2019 yang bisa mencapai 33 ribu,” kata Ariyono.

Menurut Ariyono, peningkatan jumlah pengunjung sudah terjadi sejak tanggal 27 April 2022. “Hari ini kami prediksikan 23 ribu pengunjung. Sampai pukul 11.00 WIB sudah di angka 9 ribu," ujarnya.

Baca Juga: Niat Healing ke Lembang di Libur Lebaran, Wisatawan Malah Terjebak Kemacetan Selama Berjam-jam

Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) tidak menetapkan target jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini. Target pengelola adalah memastikan pengunjung mematuhi protokol kesehatan selama di kompleks candi.

Terkait berkurangnya jumlah pengunjung Borobudur pada libur Lebaran tahun ini, Ariyono menduga karena kondisi ekonomi belum pulih benar. Banyak warga yang masih terdampak pandemi Covid sehingga pergi berwisata belum menjadi prioritas.

Banyak warga yang masih menunggu kondisi pandemi bener-benar usai. “Masih wait and see karena ini pertama (dibolehkan libur dan mudik Lebaran). Mereka masih berpikir bagaimana mencari tempat-tempat untuk rekreasi.”

Alasan lainnya jumlah kunjungan berkurang karena wisatawan belum boleh naik ke Candi Borobudur. Belum ada kepastian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kapan wisatawan boleh naik ke badan candi.

“Ini kan orang belum bisa mengakses monumen. Kami sudah ke Kementerian Pendidikan kapan ini bisa dibuka. Kalau tidak, aturan main seperti apa yang diharapkan agar ini bisa terkomunikasikan dengan publik,” kata Ariyono.

Baca Juga: Libur Lebaran, Ini Deretan Tempat Wisata di Ibu Kota yang Membeludak

Menurut Ariyono selama ini banyak wisatawan membatalkan kunjungan karena belum boleh naik ke atas candi.

Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id, wisatawan yang berkunjung kebanyakan datang bersama keluarga. Mereka menyempatkan diri datang ke Borobudur disela mudik ke kampung halaman.

Menurut Nindy wisatawan asal Jakarta, kebijakan melarang wisatawan naik ke Candi Borobudur tepat dilakukan saat musim libur seperti saat ini. Jumlah pengunjung yang membludak dikhawatirkan akan merusak bangunan candi.

“Nggak masalah sih (dilarang naik ke candi). Kalau menurut aku kalau lagi liburan begini (malah) nggak usah naik ke atas. Daripada rusak. Terlalu banyak orang, takut merusak situsnya,” kata Nindy.

Nindy mengaku ini bukan kali pertama dia dan keluarganya datang berkunjung ke Candi Borobudur. Biasanya dia datang ke Borobudur disela mudik ke Pekalongan dan Solo.

“Kami sudah sering ke Borobudur juga. Jadi kesini cuma mau nunjukin ke anak-anak. Nanti kalau sudah bisa dibuka, baru naik ke atas,” katanya.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More