SuaraJawaTengah.id - Pasca Lebaran stok minyak goreng curah melimpah di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang. Kini giliran penjual mengeluh kesulitan menjual minyak goreng.
Pedagang kelontong di Pasar Muntilan, Titin mengaku masih memiliki simpanan 2 jeriken minyak goreng curah ukuran 16 kilogram. Stok minyak goreng itu dibelinya 1 hari sebelum Lebaran.
“Aku masih punya berapa jeriken, banyak itu. Saya jual murah saja nggak laku. Mungkin orang masih belum banyak yang membutuhkan. Nanti insyallah setelah Lebaran ini mungkin ada,” kata Titin saat ditemui di kios Pasar Muntilan, Jumat (6/5/2022).
Titin bahkan belum mengambil jatah minyak yang masih berada di agen Toko 15. Dia masih memegang 3 kupon jatah pembelian minyak goreng yang masing-masing bisa digunakan untuk menebus 2 jeriken minyak ukuran 16 kg.
Baca Juga: Indonesia Terancam Kehilangan Rp 43 Triliun Imbas Larang Ekspor Minyak Goreng?
“Saya masih punya girik 3 belum saya ambil. Enam jeriken ukuran 16 kilogram. Yang di rumah juga masih. Di pasar tiap hari 2 jerikan sudah saya ambilin. Lha kok ternyata nggak ada yang beli,” keluh Titin.
Setelah buka 2 hari ini, kebanyakan pembeli hanya membutuhkan minyak goreng dalam jumlah sedikit. Sejauh ini Titin kebanyakan melayani pembeli eceran yang membeli minyak 1-2 kilogram saja.
Titin menduga, stok minyak sedikit sebelum Lebaran karena tingginya jumlah permintaan. Orang membeli minyak dalam jumlah banyak (panic buying) karena khawatir tidak kebagian saat Lebaran.
Akibatnya setelah Lebaran mereka masih memiliki stok minyak yang berlimpah di rumah. Sehingga jumlah ketersediaan minyak goreng di pasar melimpah.
“Mungkin kemarin orang sudah pada nyetok. Beli cuma karena nafsu saja. Minyak curah ukuran satu kilo saya jual Rp16.500 sampai Rp17 ribu. Penyebabnya ongkos ini mahal to. Biasanya saja jual cuma Rp16 ribu.”
Baca Juga: Daftar Harga Minyak Goreng Terbaru, Mulai Normal dengan Harga Lebaran!
Harga minyak goreng di Pasar Muntilan cenderung stabil sejak kelangkaan sebulan kemarin hingga hari ini. Rata-rata pedagang menjual minyak Rp16.500 hingga Rp17 ribu per kilogram.
“Terakhir dapat H-1 di Toko 15. Ini kalau curah belum laku lagi. Masih sepi. Toko 15 (agen minyak goreng) belum buka. Nanti bukanya tanggal 9 Mei. Saya mau menghabiskan ini dulu baru ambil lagi,” kata Titin.
Caption: Pedagang melayani pembelian minyak goreng di Pasar Muntilan, Magelang, Jumat (6/5/2022). (Suara.com/ Angga Haksoro Ardi).
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Bahaya Menyimpan Minyak Goreng Dekat Kompor, Berisiko Bagi Kesehatan!
-
Nostalgia Orde Baru? Prabowo-Gibran Dikritik Kompak Pamer Simbol Militerisme Lewat Akmil
-
Pabrik Minyak Goreng di Bekasi Ludes Terbakar, RS Polri Terima 12 Kantong Mayat Berisi Potongan Tubuh Korban
-
Tampang Budiman Sudjatmiko versi Lawas dan Masuk Kabinet Prabowo Disorot Publik: Waktu Muda Melawan, Pas Tua Ciut
-
Gibran Blusukan Hingga Tinggalkan Akmil, Rocky Gerung: Kok Bisa Ya Pencitraan Diwariskan?
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Rupiah Langsung Loyo Terhadap Dolar AS Setelah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
-
'Kedermawanan' Negara ke Pengemplang Pajak, Sementara Wong Cilik Kena 'Palak'
-
Hilirisasi Moncer! MIND ID Cetak Kinerja Positif Kuartal III-2024
-
Emas Antam Terus Meroket, Hari Ini Seharga Rp1.498.000/Gram
-
Wakil Kepala Danantara Masih Rangkap Jabatan Dirut BUMN, Emang Boleh?
Terkini
-
Tega! Dilarang Isi Pertalite, Pengendara Plat Merah Aniaya Petugas SPBU Semarang
-
Awas Jebakan Politisasi Agama di Pilkada 2024! Begini Cara Melawannya
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Jateng 21-23 November
-
Resmi! Dawet Ayu Banjarnegara Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
-
Pengamat UIN Walisongo Ungkap Dampak Politik Uang: Dari Korupsi hingga Praktik 'Balas Jasa'