SuaraJawaTengah.id - Gubernur Ganjar Pranowo memetakan gedung sekolah di Jawa Tengah yang kondisinya tidak memadai untuk diperbaiki. Ganjar mengatakan, pembangunan fisik masih menjadi sumber pungutan liar di lingkungan pendidikan.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat membuka secara daring kegiatan Sosialisasi Integritas dan Pendidikan Anti Korupsi Provinsi Jateng Tahun 2022, Kamis (19/5/2022). Acara tersebut diikuti guru se Jawa Tengah dan dihadiri perwakilan KPK RI.
Salah satu cerita yang diingatnya, adalah ketika datang ke sekolah mengambil raport anaknya. Saat itu, Ganjar melihat wali murid memberikan bingkisan kepada guru.
“Gambaran saat itulah yang kemudian menunjukkan kepada saya rasanya yang seperti ini harus dihentikan dan nanti turunannya akan banyak sekali di sekolah,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, dimulai dari sini nantinya akan muncul permintaan yang membebani masyarakat dalam hal ini orangtua. Mulai dari soal pembangunan rumah ibadah, hingga perbaikan fasilitas seperti ruang kelas.
“Katanya ini akan jadi legacy kepala sekolahnya lah. Akhirnya ini membebani masyarakat, membebani rakyat,” ujar Ganjar.
Untuk mencegah itu, Ganjar meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar memetakan jumlah gedung dan bangunan sekolah di Jateng yang rusak. Serta menghitung anggaran yang tersedia untuk dialokasikan.
Ganjar tidak melarang penarikan iuran dari wali murid yang dilakukan sekolah. Tapi pelaksanaannya, kata Ganjar harus dilakukan secara tepat, adil,dan terbuka. Pelibatan komite dan orangtua wajib dilakukan.
“Harus tandatangan satu per satu bahwa dia setuju dengan keputusan itu. Jika ya silakan jalan, jika tidak ya nggak boleh jalan dan ketika ada yang tidak mampu tidak boleh dipaksa,” tegas Ganjar.
Baca Juga: Seorang Warga Tertembak Pistol Oknum Polisi, Ini Kronologinya
Cara ini selalu diingatkan Ganjar kepada tiap guru yang ditemuinya. Meski begitu, Ganjar masih menemui kasus guru atau kepala sekolah yang nekat dan melakukan pungli.
“Maka dengan terpaksa kemarin saya harus nyemprit beberapa kepala sekolah. Ini peringatan keras,” kata Ganjar.
Mantan anggota DPR itu menegaskan, orientasi guru di sekolah adalah mendidik siswa agar berintegritas tinggi. Guru harus memulai budaya antikorupsi dari diri sendiri.
“Tolong legacynya, saya titip aja anak-anak cerdas, berakhlak mulia, punya budi pekerti baik dan punya integritas tinggi,” tegas Ganjar.
Ganjar juga menegaskan, pemerintah terus berupaya melakukan pemerataan infrastruktur sekolah di Jateng. Komunikasi guru dan dinas juga penting terkait hal itu.
“Nanti kalau pemerintah udah nggak bisa ngurusi, biar nanti saya yang silat mencari cara yang lain. Ini contoh bagaimana membudayakan antikorupsi dan saya titip betul pada kawan guru untuk bisa lakukan itu,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota