SuaraJawaTengah.id - Banjir rob akibat gelombang pasang air laut yang merendam sejumlah wilayah Kota Pekalongan hampir sepekan belum sepenuhnya surut, Sabtu (28/5/2022). Ratusan warga masih mengungsi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, banjir rob yang terjadi mulai Senin (23/5/2022) masih merendam sejumlah wilayah. Namun ketinggian air mulai surut.
"Ada penurunan signifikan antara 20 sampai 40 sentimeter di beberapa wilayah pagi ini dan titik genangan juga berkurang," kata Dimas, Sabtu (28/5/2022).
Sejumlah wilayah yang masih tergenang di antaranya Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara, Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat, dan Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara.
Kemudian Kelurahan Klego Kecamatan Pekalongan Timur, Kelurahan Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara, dan Kelurahan Gamer Kecamatan Pekalongan Timur.
"Ketinggian banjir yang masih menggenang di wilayah-wilayah tersebut berkisar lima hingga 35 sentimeter," ujar Dimas.
Menurut Dimas, penurunan ketinggian banjir terjadi ketika air laut sedang tidak pasang. Sebaliknya saat terjadi gelombang pasang, air kembali meninggi.
Berdasarkan pengamatan secara visual, gelombang pasang wilayah pantai utara bagian tengah mencapai 0,5 meter di pagi hari dan perkiraan BMKG mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB masih terjadi dengan tinggi maksimal 0,8 meter.
"Artinya terjadi penurunan dari saat puncak pasang tgl 24 Mei 2022 lalu yang mencapai 1,2 meter dan berimbas pada naiknya air laut yang melalui muara sungai di Kota Pekalongan, baik sungai Meduri, Loji, Banger, Bremi dan Gabus," ujar Dimas.
Baca Juga: Bea Cukai Tanjung Emas Semarang Mencatat 185 Kontainer Terdampak Banjir Rob
Dia mengatakan, banjir rob yang masih merendam permukiman warga membuat warga terdampak masih harus mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Berdasarkan pendataan BPBD, hingga Sabtu pukul 10.00 WIB, terdapat 216 warga yang masih mengungsi. Jumlah pengungsi terbanyak berada di Kelurahan Tirto.
"Titik pengungsian berada di masjid, kantor kelurahan, musala, sekolah, dan markas PMI," kata Dimas.
Menurutnya, kebutuhan makan warga yang masih mengungsi antara lain dicukupi dari dapur umum yang sudah didirikan di Stadion Hoegeng. Dapur umum ini untuk mencukupi kebutuhan pengungsi di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.
"Selain itu, ada dapur umum di Kecamatan Pekalongan Barat, dan dapur umum mandiri yang dibuat warga maupun ormas, dan komunitas," jelasnya.
Seperti diketahui, banjir rob akibat gelombang pasang air laut melanda sejumlah wilayah di Pantai Utara Jawa Tengah. Wilayah Kota Pekalongan merupakan salah satu yang terparah dilanda banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025