Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 Mei 2022 | 15:51 WIB
Ilustrasi dampak banjir rob. Warga yang tinggal di wilayah pesisir atau pantai utara (pantura) Jawa Tengah dimintai mewaspadai kembali terjadinya banjir rob akibat pasang air laut pada awal Juni 2022. (Photo by Syed Qaarif Andrabi/pexels.com)

Menurut Sri, informasi perkiraan pasang surut air laut dan potensi terjadinya rob tersebut selalu disampaikan BMKG ke instansi-instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sehingga diharapkan ada langkah kewaspadaan dan antisipasi dari pemerintah setempat dan juga masyarakat.

‎"Waktu rob kemarin kita juga sudah koordinasi dengan BPBD Kota Tegal. Ketinggian rob yang real di lapangan berkisar 30-70 sentimeter. Itu yang di daratnya. Kalau ketinggian gelombang pasangnya, di Tegal belum dipasang alat untuk mengukur ketinggian real-nya, atau water level. Tapi untuk limpasan sampai ke daratnya tinggi mencapai 70 sentimeter," ungkapnya.

Seperti diketahui, banjir rob melanda sejumlah wilayah di pantai utara Jawa Tengah pada 23 Mei 2022. Banjir rob antara lain merendam wilayah pesisir Semarang, Demak, Pekalongan, Tegal dan Brebes.

Di Kota Tegal, data BPBD menyebutkan banjir rob merendam permukiman warga di Kelurahan Mintaragen, Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, serta Kelurahan Muarareja, dan Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat‎.

Baca Juga: Bisa Memicu Naiknya Pasang Laut, Bulan Hitam dapat Disaksikan di Indonesia Akhir Mei 2022

Terdapat 675 kepala keluarga atau 1.749 jiwa di wilayah-wilayah tersebut yang terdampak banjir rob. Warga yang terdampak ada yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kontributor : F Firdaus

Load More