Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 03 Juni 2022 | 15:39 WIB
Peternak ayam di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah terpaksa menaikkan harga karena operasional tinggi. [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Harga telur di pasaran semakin meninggi. Peternak ayam petelur mengaku pasrah dengan menaikkan harga.

Sebab, hal itu untuk menutup kebutuhan pakan ayam yang selama ini menjadi komoditas wajib dipenuhi. 

Salah satu peternak ayam petelur di Banjarnegara, Rasam mengungkapkan dirinya terpaksa menaikkan harga telur sejak dari kandang sejak tiga hari yang lalu.

Saat ini, harga telur ayam ia jual dengan harga Rp26 ribu per kilogram dari kandang ke pedagang.

"Sekarang saya jual telur dari kandang seharga Rp26 ribu per kilogram sejak tiga hari yang lalu," kata Rasam, Jumat (3/6/2022).

Menaikkan harga dilakukan oleh peternak lantaran harga pakan ayam yang terus naik.

"Harga pakan ayam naik Rp2.000 per kilogram. Sebetulnya sudah mulai naik sejak setelah lebaran dan sampai sekarang sangat terasa," ungkapnya.

Sebelumnya, ia membeli pakan seharga Rp5 ribu per kilogram. Saat ini sudah naik menjadi Rp7 ribu per kilogram.

"Sekarang Rp7 ribu per kilogram harga pakan ayamnya," jelasnya.

Baca Juga: Terpopuler: Penjelasan Tingginya Harga Telur di Cianjur hingga Remaja Asal Palembang Tewas Mengenaskan

Dalam sehari, ia harus memberi makan ayamnya dua kali, pagi dan sore.

"Ada 200 ekor lebih, harus dikasih makan sehari dua kali, pagi sama sore," kata dia.

Dengan situasi demikian, peternak memilih menaikkan  harga telur dari kandang dari pada rugi karena kenaikkan harga pakan.

Sementara harga telur di pasar Banjarnegara sudah mencapai Rp28 ribu sampai Rp29 ribu rupiah per kilogram.

Salah satu pedagang telur, Wini mengeluh harga telur yang meroket sejak dari peternak.

"Ya bingung banget, dari ambilnya saja sudah mahal, sini mau jual ya bingung. Jatuhnya bisa sebutir telur naik seribu rupiah," katanya.

Load More