Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 17 Juni 2022 | 19:39 WIB
Direktur UNESCO Kantor Jakarta, Mohamed Djelid memberikan keterangan usai mendampingi kunjungan Presiden Jerman, Frank Walter Steinmeir, Jumat (17/6/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - UNESCO menegaskan tujuan utama pengelolaan Candi Borobudur bukan kepentingan komersial. Pemanfaatan candi secara ekonomi disesuaikan tanpa mengganggu nilai sejarah dan budaya.  

Direktur UNESCO Kantor Jakarta, Mohamed Djelid mengatakan pemerintah Indonesia perlu memberikan perhatian serius melindungi Candi Borobudur.

“Saya ingin menyampaikan pesan yang berbeda: Indonesia harus melindungi situs ini. Sungguh. Situs ini punya nilai sejarah dan ini tidak untuk tujuan komersial. Tapi lebih pada aspek budaya dan sejarah,” kata Mohamed Djelid, Jumat (17/6/2022).

Dia mengingatkan sebagai situs warisan dunia, Borobudur bukan hanya milik Indonesia namun seluruh warga dunia. Karena alasan itu, orang dari seluruh dunia datang ke Borobudur.  

Baca Juga: Sudah Minta Maaf Soal Foto Borobudur Berwajah Jokowi, Roy Suryo Pasrah Dilaporkan ke Polisi

“Situs ini adalah situs warisan dunia dan saya kira Indonesia harus berbangga soal itu. Artinya harus menjaganya atau mengurusnya," paparnya.

Pariwisata massal terbukti mengancam kelangsungan Candi Borobudur. UNESCO menilai perlu membuat sistem manajemen kunjugan yang berpihak pada upaya pelesatarian.  

Jumlah pengunjung perlu disebar ke beberapa kawasan sehingga tidak terkonsentrasi pada kompleks Candi Borobudur.

“Idenya tidak untuk menghentikan kunjungan. Sebaliknya kami mengundang orang untuk datang dan menikmati (Candi Borobudur). Tapi juga penting untuk melindungi situs,” kata Mohamed Djelid.

UNESCO misalnya menggandeng beberapa komunitas warga Borobudur untuk membangun wisata berkelanjutan. Membangun pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.   

Baca Juga: Meme Stupa Borobudur Mirip Jokowi jadi Bahan Guyonan Roy Suryo, Biksu Bhadra Ruci: Tak Pantas Dilakukan Mantan Menteri!

Mohamed Djelid berharap wisata memberikan keuntungan untuk komunitas di sekitar Candi Borobudur. Warga sekitar kawasan dapat hidup sekaligus menghidupi candi.

“Situs ini harus memberikan keuntungan untuk komunitas di sekitar Candi Borobudur. Komunitas menjadi bagian dari situs, menjadi bagian dari monumen," ujar dia.

Direktur UNESCO Kantor Jakarta, Mohamed Djelid berada di Borobudur mendampingi kunjungan Presiden Jerman, Frank Walter Steinmeir hari ini.

Mohamed Djelid mengikuti tur keliling Candi Borobudur untuk melihat kondisi terkini. Termasuk melihat kondisi keausan batuan pada tangga candi yang perlu segera diatasi.    

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More