SuaraJawaTengah.id - UNESCO menegaskan tujuan utama pengelolaan Candi Borobudur bukan kepentingan komersial. Pemanfaatan candi secara ekonomi disesuaikan tanpa mengganggu nilai sejarah dan budaya.
Direktur UNESCO Kantor Jakarta, Mohamed Djelid mengatakan pemerintah Indonesia perlu memberikan perhatian serius melindungi Candi Borobudur.
“Saya ingin menyampaikan pesan yang berbeda: Indonesia harus melindungi situs ini. Sungguh. Situs ini punya nilai sejarah dan ini tidak untuk tujuan komersial. Tapi lebih pada aspek budaya dan sejarah,” kata Mohamed Djelid, Jumat (17/6/2022).
Dia mengingatkan sebagai situs warisan dunia, Borobudur bukan hanya milik Indonesia namun seluruh warga dunia. Karena alasan itu, orang dari seluruh dunia datang ke Borobudur.
“Situs ini adalah situs warisan dunia dan saya kira Indonesia harus berbangga soal itu. Artinya harus menjaganya atau mengurusnya," paparnya.
Pariwisata massal terbukti mengancam kelangsungan Candi Borobudur. UNESCO menilai perlu membuat sistem manajemen kunjugan yang berpihak pada upaya pelesatarian.
Jumlah pengunjung perlu disebar ke beberapa kawasan sehingga tidak terkonsentrasi pada kompleks Candi Borobudur.
“Idenya tidak untuk menghentikan kunjungan. Sebaliknya kami mengundang orang untuk datang dan menikmati (Candi Borobudur). Tapi juga penting untuk melindungi situs,” kata Mohamed Djelid.
UNESCO misalnya menggandeng beberapa komunitas warga Borobudur untuk membangun wisata berkelanjutan. Membangun pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Sudah Minta Maaf Soal Foto Borobudur Berwajah Jokowi, Roy Suryo Pasrah Dilaporkan ke Polisi
Mohamed Djelid berharap wisata memberikan keuntungan untuk komunitas di sekitar Candi Borobudur. Warga sekitar kawasan dapat hidup sekaligus menghidupi candi.
“Situs ini harus memberikan keuntungan untuk komunitas di sekitar Candi Borobudur. Komunitas menjadi bagian dari situs, menjadi bagian dari monumen," ujar dia.
Direktur UNESCO Kantor Jakarta, Mohamed Djelid berada di Borobudur mendampingi kunjungan Presiden Jerman, Frank Walter Steinmeir hari ini.
Mohamed Djelid mengikuti tur keliling Candi Borobudur untuk melihat kondisi terkini. Termasuk melihat kondisi keausan batuan pada tangga candi yang perlu segera diatasi.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Transformasi Berkelanjutan, BRI Catat Kinerja Gemilang dan Dukung Program Prioritas Nasional 2025
-
Revolusi Anti-Rob: Jateng Gunakan Pompa Tenaga Surya, Hemat Biaya Operasional hingga Jutaan Rupiah
-
Waspada! Malam Tahun Baru di Jateng Selatan Diwarnai Hujan dan Gelombang Tinggi
-
BRI Blora Gelar Khitan Massal, Meriahkan HUT ke-130 dengan Bakti Sosial
-
Mobilio vs Ertiga Bekas di Bawah Rp150 Juta: 7 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli