Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 24 Juni 2022 | 14:31 WIB
Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi (kiri) berpindah partai dari Partai Demokrat ke PDI Perjuangan (PDIP) menjelang tahun politik 2024. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi berpindah partai dari Partai Demokrat ke PDI Perjuangan (PDIP) menjelang tahun politik 2024. Partai pengusungnya saat pilkada meminta Jumadi mundur dari jabatannya.

Kabar menyeberangnya Jumadi ke PDIP mencuat setelah beredar fotonya mengenakan seragam PDIP saat mengikuti acara sekolah partai yang digelar DPP PDIP di Jakarta belum lama ini. Dalam foto itu, Jumadi terlihat berfoto dengan sejumlah kepala daerah kader PDIP di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.‎ 

Munculnya foto tersebut memantik reaksi dari Partai Demokrat. Hal ini karena Jumadi diketahui merupakan kader partai mantan presiden Susilo Bambang‎ Yudhoyono (SBY) itu. Jumadi sempat disebut tak memiliki etika karena diam-diam meloncat ke ‎partai lain.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal Satori mengaku baru mengetahui pengunduran diri Jumadi setelah diberi tahu oleh Jumadi sendiri, Kamis (23/6/2022).‎ "‎Pak Jumadi telepon saya bahwa dia sudah mundur dari Demokrat sejak bulan April 2021‎," kata Satori, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Megawati Katakan PDIP Masih Menghitung untuk Usung Capres, Puan Menimpali: Pakai Kalkulator Ya

‎Setelah mengetahui hal itu, Satori mengaku langsung mempertanyakan tidak adanya surat tembusan ke DPC Partai Demokrat Kota Tegal sehingga mundurnya Jumadi tidak diketahui. 

"Seharusnya kan kalau sudah mengundurkan diri ke DPP, daerah dikasih tembusannya, jadi daerah tahu. Ternyata ini enggak, jadi kita kan tidak tahu dia sudah mengundurkan diri sejak lama," ujarnya.

Satori juga menyebut tidak ada komunikasi dari DPD maupun DPP Partai Demokrat ke DPC terkait pengunduran diri tersebut.‎ Dia menegaskan DPC baru mengetahui dari Jumadi.

‎"Tidak ada komunikasi, yang tahu hanya DPP. Kita belum ada tembusan. Baru tahu tadi dari Pak Jumadi," tandasnya.

Setelah mengetahui jika Jumadi sudah mengundurkan diri, Satori menyebut langkah pria yang biasa disapa MJ itu berpindah partai dari Demokrat ke PDIP sudah tidak lagi menjadi permasalahan di internal partainya. 

Baca Juga: Ketum PDIP Megawati: Sekarang Saya Dapat Julukan Si Cantik

‎"Karena kami sudah tahu dia mengundurkan diri, untuk internal Demokrat sudah tidak ada masalah. Yang ada ini ranahnya partai koalisi," katanya.‎

Menurut Satori, dalam waktu dekat partai koalisi‎ akan memanggil Jumadi untuk dimintai klarifikasi terkait langkahnya pindah ke PDIP. Jika memang benar sudah berpindah partai, Satori menyebut Jumadi harus mengundurkan diri sebagai wakil wali kota.

"Etika politiknya harus mengundurkan diri dari wakil wali kota, karena pindahnya ke partai yang kemarin tidak ikut mengusung. Etikanya seperti itu, tapi tidak tahu nanti keputusan Pak Jumadi," ujarnya.

Sebagai informasi, Jumadi diusung menjadi wakil wali kota berpasangan dengan Dedy Yon Supriyono pada pilkada Kota Tegal 2018 oleh koalisi Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PAN, dan PPP.‎ Dalam pilkada itu, Dedy Yon dan Jumadi berhasil mengalahkan empat paslon lainnya.

Sementara itu Jumadi dalam pernyataannya kepada wartawan membenarkan dirinya sudah mengundurkan diri dari Partai Demokrat. Dia juga mengaku sudah resmi bergabung ke PDIP. 

"Sudah sejak November 2021 saya menjadi anggota PDI Perjuangan ber-KTA resmi yang dikeluarkan DPP PDI Perjuangan," katanya.

Kontributor : F Firdaus

Load More