Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 27 Juni 2022 | 11:28 WIB
Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Andrinof A Chaniago menyebut Capres 2024 harusnya berlomba-lomba berkomitmen soal IKN, mengingat suara pemilih dari Jokowi masih diperebutkan. (Antara/Vitalis Yogi)

SuaraJawaTengah.id - Calon Presiden 2024 masih terus diperdebatkan oleh sejumlah partai politik di Indonesia. Partai NasDem misalnya telah mengumumkan bakal calon yang akan diusung.

Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang menjadi pemimpin masa depan yang diusung Partai NasDem.

Namun demikian, calon pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mempunyai tugas berat, yaitu komitmen melanjutkan program besar berkeadilan yakni Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Menurut Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, mendekati Pilpres 2024 tentulah publik mencari sosok calon presiden (Capres) yang tepat pengganti Jokowi.

Baca Juga: Pengamat Singgung Khilafah, Sebut UAS dan Bachtiar Nasir Bakal Panaskan Politik Identitas Pilpres 2024

"Sosok pengganti sekaliber Jokowi bukanlah orang sembarangan. Harus mempunyai kemampuan besar dan komitmen melanjutkan program-programnya, di antaranya IKN," kata dia dikutip dari keterangan tertulis Senin (27/6/2022).

Andrinof yang juga pendiri Visi Indonesia 2033 memaparkan, hasil kerja selama Jokowi memimpin tak terbantahkan. Sebut saja deretan infrastruktur selama enam tahun memimpin sejak 2014, yakni membangun tol 1.640 kilometer dan 4.600 kilometer jalan bukan tol.

"Juga sejak 2014-2018 ada 949 embung yang dibangun dan manargetkan 61 embung hingga 2024 agar produktivitas pertanian meroket. Itu contoh kecil saja," paparnya.

Lebih lanjut Andrinof menerangkan, melihat kerja nyata Presiden Jokowi, rasa-rasanya sosok yang ingin menggantikannya harus mulai berkomitmen meneruskan IKN. Di mana IKN tak hanya sekedar mimpi saja, tetapi tinggal direalisasikan.

Terlebih Undang-Undang (UU) 3/2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) 15 Februari 2022.

Baca Juga: Survei Ini Ungkap Elektabilitas Partai NasDem Merosot Tajam Usai Usul Anies Jadi Capres

"Sangatlan jelas Presiden Jokowi pernah menyatakan IKN adalah upaya pemerataan pembangunan dan demi keadilan. Kan seperti itu penekanan Pak Jokowi gitu," terang Andrinof.

"Kenapa Pak Jokowi bicara itu? Indonesia memiliki 17 ribu pulau, tapi 156 juta atau 56 persennya rakyatnya hidup di Pulau Jawa. Bahkan 58 persen persen perputaran ekonomi ada di Jawa, khususnya Jakarta. Untuk itu Presiden Jokowi berharap ada magnet lain yakni IKN."

Kini kata Andrinof, sayangnya dari sekian banyak Capres yang disebut-sebut akan berlaga dalam Pilpres 2024 mendatang, sampai detik ini belum ada yang menyegel siap melanjutkan IKN. Padahal Jokowi sudah memberikan sinyal, jika IKN merupakan program yang benar-benar diinginkan.

"Capres 2024 Jangan asal beda dengan Jokowi. IKN adalah cita-cita Jokowi agar jadi episentrum pembangunan merata Jawa dan luar Jawa teralisasi. Kita dorong, ayo para Capres sampaikan ke publik dan berkomitmen melanjutkan Program IKN Jokowi," harap dia menekankan.

Andrinof yang juga Anggota Tim Penasehat Pembangunan IKN menambahkan, kenapa didorong seperti itu, karena sampai detik ini Capres yang bersliweran tak spesifik menyampaikan siap melanjutkan Program IKN Jokowi. Padahal sosok Jokowi yang menjabat dua periode mempunyai pendukung yang selama ini layol berada dalam barisannya.

"Harusnya Capres berlomba-lomba berkomitmen soal IKN, mengingat suara pemilih dari Jokowi masih diperebutkan loh. Sudah tentu Jokowi akan mendukung Capres yang berkomitmen melanjutkan program prestisius itu," ungkapnya.

Load More