SuaraJawaTengah.id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, program Keluarga Berencana (KB) seharusnya tak hanya dijalankan oleh istri tapi juga memerlukan partisipasi aktif dari suami.
"Partisipasi suami penting sekali menurut saya karena jika selama KB hanya dibebankan kepada istri itu tidak fair. Yang hamil istri, melahirkan istri, KB juga istri, kan tidak fair," kata Hasto dikutip dari ANTARA di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Saat ini, terdapat dua pilihan kontrasepsi bagi pria yakni kondom dan vasektomi. Vasektomi merupakan kontrasepsi yang dilakukan untuk memutus pengeluaran sperma dari testis. Dengan demikian, air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak mengandung sperma sehingga tidak dapat menyebabkan kehamilan.
Sayangnya, berdasarkan data BKKBN, kata Hasto, saat ini partisipasi suami dalam program KB hanya 5 persen.
Minimnya partisipasi suami dalam program KB disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang KB pria hingga kekhawatiran bahwa vasektomi dapat mengganggu fungsi testis.
Padahal, Hasto mengatakan, vasektomi tidak akan mengganggu fungsi testis maupun menyebabkan suami menjadi impoten. Pasalnya, menurut dia, saat ini telah banyak akseptor KB pria yang menceritakan pengalamannya bahwa kehidupan seksual mereka bersama istri tetap berjalan baik.
"Motivator KB pria itu kan ada tentara, polisi, mereka bercerita setelah di-KB tetap biasa saja. Bahkan yang sering ngomong itu juga istrinya," ujar Hasto.
"Vasektomi itu bukan kebiri. Masih jauh. Jangan salah mengartikan. Vasektomi itu hanya mengikat saluran supaya spermanya tidak keluar, gitu aja," tegasnya.
Demikian juga yang disampaikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG-KFER. Dia mengatakan, vasektomi bahkan hampir tidak menimbulkan efek apapun.
Baca Juga: Provinsi Sumut Optomis Target Stunting 14 Persen Tercapai
"Efek vasektomi pada laki-laki hampir enggak ada, cuma tidak bisa menghamili aja. Tapi untuk libido tidak terganggu, untuk vitalitas juga tidak. Produksi sperma di testis juga tetap berlangsung," kata Bee.
Untuk meningkatkan partisipasi suami dalam program KB, Hasto mengatakan BKKBN terus melakukan edukasi terkait KB pria, salah satunya dengan kampanye yang melibatkan para akseptor KB pria sebagai motivator.
"Kalau BKKBN caranya dengan motivator KB pria. Artinya orang yang sudah di-KB itu dia yang ngomong. Makanya sekarang ini kan yang promosi kemana-mana itu akseptor atau orang yang sudah divasektomi," tutup Hasto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal