
SuaraJawaTengah.id - Beberapa hari yang lalu menjelang pertandingan leg pertama semi final Piala Presiden 2022 melawan Arema FC.
Manajemen PSIS Semarang membuat sayembara untuk para suporter agar melaporkan dan mendokumentasikan pelaku calo tiket yang meresahkan.
"Laporkan! Segala bentuk kecurangan portil, panpel, aparat, seluruh panitia yang bertugas di pertandingan PSIS Semarang vs Arema FC," bunyi keterangan tertulis dalam unggahan foto di akun instagram @psisofficial.
Manejemen PSIS Semarang juga bakal memberi hadiah bagi suporter yang berani mengirimkan foto atau video saat oknum calo tiket bertransaksi.
"Silahkan kirim foto atau video ke nomor whatsapp 08211351704. Bagi pelapor yang memiliki video original dan valid akan mendapat hadiah dari manajemen PSIS," paparnya.
Kemudian manajemen PSIS Semarang berharap para suporter mau bekerja sama untuk memberantas calo tiket tersebut.
"Jangan segan laporkan. Kami mengutuk segala kecurangan terkait jalannya pertandingan nanti sore," tandasnya.
Sayangnya, semenjak diterbitkannya seruan tersebut. Tersiar kabar ada suporter PSIS Semarang yang mendapat ancaman pembunuhan dari oknum pelaku calo tiket.
Kabar tersebut diketahui dari unggahan salah satu pentolan suporter Panser Biru di akun instagram @kepareng_wareng.
Baca Juga: Penyerang PSIS Semarang Carlos Fortes Cidera Hamstring, Bakal Absen Lawan Arema FC?
"Kok kelihatannya percuma bikin sayembara gini ketika ada anggota kami yang memberi info dan mencegah Panpel memasukan orang-orang tanpa tiket malah anggota kita mendapat ancaman pembunuhan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Pentolan Panser Biru ini lantas berharap agar oknum tersebut segera sadar demi kemajuan tim sepak bola kebanggaan warga Kota Semarang tersebut.
"PSIS besar karena suporternya, PSIS hancur karena kelakuan panpelnya," ungkapnya.
Sontak saja unggahan pentolan Panser Biru langsung diserbu komentar warganet. Sebagian besar dari mereka ramai mengomentari dengan tanggapan beragam.
"Ancaman pembunuhan kuwi wes masuk serius nggak sih? Tindakan yang ditempuh ke depannya piye? Kan anggota (suporter) tetap diprioritaskan," ucap akun @zhafran**
"Tiket online dadi solusine," imbuh akun @yoga**.
"Kok malah mending pas main di Magelang ya pak," sambung akun @muhammad**.
"Nek bener ada ancaman pembunuhan, mending dilaporkan polisi to pak udah kena pasal itu," sahut akun @ariaa_ling**.
"@humas_poldajateng, @ganjar_pranowo, @hendrar_prihadi, @psisofficial masak suporter diancam-ancam seperti ini diam saja pak," timpal akun @mikhaela**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Bukan Cuma Hoki, 3 Weton Ini Punya 'Modal' Jadi Sultan Sejak Lahir Menurut Primbon Jawa
-
Demo Pati Berakhir Ricuh: 64 Orang Terluka Termasuk Polisi, Tak Ada Korban Jiwa
-
Jejak Dosen UGM HU: Diduga Otaki Korupsi Kakao Fiktif Rp7 Miliar di Perusahaan Milik Kampus
-
Demo Anarkis di Pati, 11 Orang Diduga Provokator Diciduk Polisi
-
Polisi Bantah Isu Korban Tewas Demo Ricuh di Pati, Fakta di Lapangan: Puluhan Orang Terluka