SuaraJawaTengah.id - Di Ponorogo ada dua sekolah dasar yang masing-masing hanya mendapatkan satu murid baru tahun 2022.
SDN Jalen yang terletak di Kecamatan Balong mendapatkan satu siswa lelaki, sedangkan SDN 1 Ngrogung di Kecamatan Ngebel mendapatkan seorang murid perempuan.
Murid baru di SDN 1 Ngrogung mengatakan tidak menjadi masalah buat dia meski nanti hanya menjadi murid satu-satunya.
“Kakak juga bersekolah di sini, kalau jam istirahat main sama kakak,” kata murid itu dikutip dari Beritajatim, Kamis (14/7/2022). Kakak dari murid yang diwawancara Beritajatim sekarang duduk di bangku kelas enam.
Nur Setyowati, guru di SDN 1 Ngrogung, mengatakan pengelola sekolah sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat orang tua menyekolahkan anak mereka di SDN 1 Ngrogung.
Bahkan, guru sampai sosialisasi ke rumah-rumah warga yang memiliki anak usia sekolah. “Namun, yang daftar ternyata hanya satu orang siswa,” kata Nur.
Menurut penjelasan Nur, sedikitnya minat murid sekolah di SDN 1 Ngrogung, antara lain karena memang jumlah penduduk di Desa Ngrogung sedikit dan tahun ini jarang sekali anak berusia sekolah, ditambah lagi di desa itu ada tiga sekolah dasar.
Umumnya, orang tua memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke SDN di tempat lain karena jumlah muridnya lebih banyak.
Di waktu mendatang, untuk meningkatkan meningkatkan minat anak-anak bersekolah di SDN 1 Ngrogung, pengelola sekolah mewacanakan akan menyelenggarakan TK di lingkungan SDN.
Baca Juga: Kisah Khoirul Siswa Tunggal Kelas 1 SDN Jalen Ponorogo, Hanya Berteman Sepi..
Sedangkan Kepala SDN Jalen Ponorogo Dedi Agung Nugroho menjelaskan satu-satunya murid yang mendaftar tinggal di dekat sekolah.
“Selain karena jarak sekolah dengan rumah dekat, kakak Khoirul alumni SDN Jalen. Sehingga orangtuanya tetap menyekolahkan di SD sini meski hanya Ia saja yang kelas satu,” kata Dedi, Rabu (13/7/2022).
Jumlah total murid di SDN Jalen sebanyak 34 orang. Sejak lima tahun terakhir, sekolah ini mengalami penurunan jumlah murid. Pada PPBD tahun lalu, murid yang mendaftar hanya tiga orang.
Umumnya, orang tua memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke madrasah ibtidaiyah swasta di Desa Jalen.
“Lima tahun lalu di Desa Jalen ini berdiri MI swasta, sejak saat itu jumlah siswa mulai menurun,” katanya.
Beritajatim juga melaporkan pada tahun ajaran baru, banyak SDN yang tidak memenuhi pagu siswa, jumlah murid baru yang mendaftar di bawah minimal syarat yang didaftarkan di data pokok pendidikan yakni satu kelas minimal tiga murid.
Berita Terkait
-
KPK Sita Senpi dari Kontraktor Proyek Reog, Terkait Korupsi Bupati Sugiri Sancoko?
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
-
Terpopuler: KPK Sita Mobil Rubicon Korupsi Ponorogo, Tantri Kotak Beli SUV Gahar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025