"Mereka juga mungkin masa di saat ini terimbas pandemi juga. Ibaratnya modalnya tidak ‘mati’ di tempat. Ini kan juga (peternak ikan) dampingan dari Dinas Pertanian."
Soal darimana limbah beracun yang menyebabkan ikan-ikan mati, Tenny menyerahkan penyelidikan kepada pihak berwenang. "Darimana asalnya (limbah) kita menunggu saja dari pihak yang berwenang. Kami belum tahu."
Dikutip dari akun Instagram Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz, @dokter_aziz_ limpahan limbah ke Kali Gandekan menyebabkan banyak kerugian baik lingkungan maupun ekonomi.
Langkah investigasi dari pegambilan sampel buih yang diduga mengandung limbah beracun, hingga wacana pemberian ganti rugi kepada para peternak ikan sudah dilakukan.
Baca Juga: Bejat, Guru Ngaji di Magelang Diduga Cabuli 4 Muridnya, Ada yang Sampai Hamil
"Menyikapi bocornya limbah LB yang menyebabkan banyak kerugian baik lingkungan hingga ekonomi. Tim dan elemen dinas terkait semalam hingga pagi sigap melakukan investigasi, dari pengambilan sampel, tindakan penanggulangan kebocoran higga wacana ganti rugi. Insyallah dengan penanganan dan respon yang cepat akan menghasilkan solusi yang tepat juga."
Seperti diberitakan sebelumnya, saluran irigasi Kali Gandekan di Kelurahan Tidar Selatan, Kota Magelang diduga tercemar limbah beracun. Ratusan kilogram ikan yang diternak warga sekitar mati keracunan.
Saluran irigasi Kali Gandekan diketahui tercemar limbah pada Kamis (14/7/2022) sekitar pukul 15.30 WIB. Saluran air dipenuhi buih berwarna putih mirip busa sabun.
Pencemaran Kali Gandekan juga berimbas terhadap usaha perikanan yang banyak digeluti warga sekitar. Selain dimanfaatkan untuk pengairan sawah, Kali Gandekan juga dialirkan ke kolam-kolam budidaya ikan konsumsi.
Salah satu kelompok tani ikan di Lingkungan Tidar Campur dan Tidar Sawe, Kelurahan Tidar Selatan menderita kerugian sedikitnya Rp18.085.000.
Baca Juga: Bejat! Guru Ngaji di Magelang Perkosa dan Cabuli 4 Orang Murid, Salah Satunya Hamil Empat Bulan
Sebanyak 798 kilogram ikan jenis nilai, bawal, dan mas yang dipelihara sekitar 18 peternak mati keracunan. Pengairan di kolam ikan milik para peternak ini bergantung sepenuhnya pada pasokan air dari Kali Gandekan.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
Terkini
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan