SuaraJawaTengah.id - Bus pengangkut rombongan pendaki terguling di jalur menanjak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Diduga bus tidak kuat mendaki sehingga terguling ke areal kebun milik warga.
Bus bernomor polisi DK 7590 AK membawa sekitar 35 orang pendaki asal Jakarta dan Bogor. Mereka berencana mendaki Gunung Merbabu melalui basecamp Swanting.
Salah seorang korban, Dustin mengatakan, bus tidak kuat mendaki di jalan yang menanjak. Jalan tembus Blabak-Boyolali, terkenal dengan jalur tanjakan yang tidak begitu curam namun panjang.
“Awalnya bus mau naik. Pas di tengah-tengah tanjakan nggak kuat. Akhirnya rem tangan juga nggak dapet, mau mundur. Mundur juga nggak dapet akhirnya banting (setir) ke kiri. Langung masuk ke tempat tadi (kebun cabai),” kata Dustin.
Bus Tama Holiday terguling dan masuk ke kebun cabai setinggi 1,5 meter dari jalan. Bus sempat menambar tepi tanggul pekarangan warga, sebelum terguling masuk kebun.
Sebanyak 11 korban luka ringan dikumpulkan di rumah warga tak jauh dari lokasi kecelakaan. Sedangkan 24 korban lainnya, termasuk 1 sopir dan kernet bus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan dan RS Merah Putih.
Selain bus Tama Holiday, kecelakaan juga menyebabkan mobil penumpang jenis Suzuki S-Cross bernomor polisi H 1826 FF ikut terguling. Mobil terguling karena bermaksud menghindari bus yang mudur.
Seluruh penumpang Suzuki S-Cross tidak menderita luka serius. Mereka ikut dilarikan ke rumah sakit karena shock.
Menurut Dustin, rombongan berangkat difasilitasi penyedia jasa open trip mendaki gunung, Akar Sari Outdoor. Dustin berangkat bersama kelima temannya dari Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto, Sopir Bus PO Ardiansyah Segera Disidang
Para pendaki mendaftar setelah membaca iklan di akun Instagram @akarsarioutdoor_. Mereka membayar biaya open trip sebesar Rp670 ribu/per pax kepada panitia yang beralamat di Pandeglang, Banten.
“Panitia dari Pandeglang. Akar Sari Outdoor. Di IG juga ada. Kita tahu info-info open trip dari Instagram. Disuruh kumpul di Cawang UKI (JakartaTimur),” kata Dustin.
Dustin dan 10 rekan sesama pendaki membatalkan pendakian Gunung Merbabu. Mereka dibawa ke basecamp Swanting agar dapat beristirahat dan menunggu pemulangan ke rumah masing-masing.
“Arahannya kita mau dikumpulin di basecamp. Tapi nggak ada yang mau naik kok. Open trip pulangnya nunggu kabar dari panitia aja gimana. Tapi di sini nggak ada yang mau lanjut naik,” ujar Dustin.
Ngateno, salah seorang relawan Masyarakat Peduli Api, Taman Nasional Gunung Merbabu mengatakan, biasanya bus tidak diizinkan mengangkut pendaki hingga basecamp.
“Bus biasanya berhenti di Kaponan. Dari situ dilansir naik ke basecamp. Untuk keselamatan di wilayah Merbabu. Medannya naik ke basecamp nanjak semua,” ujar Ngateno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025