SuaraJawaTengah.id - Kim (35) warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, pada Kamis (21/7/2022) petang mengaku mengalami pelecehan seksual dalam bentuk begal payudara di jalan raya wilayah Desa Bojongsari, Kecamatan Kembaran.
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Kembaran, AKP Benny Timor mengaku masih menelusuri kebenaran informasi tersebut. Pasalnya, korban hingga saat ini masih belum melapor ke pihak kepolisian terkait kejadian yang dialaminya.
"Kami sudah mencoba menelusuri informasi tersebut. Tadi dicek di sana itu termasuk dari perangkat desa tidak ada menerima informasi (begal payudara). Termasuk bhabinkamtibmas juga belum mengetahui," katanya saat dihubungi, Jumat (22/7/2022) sore.
Awal informasi tersebut ramai, bermula unggahan di media sosial Facebook pemilik akun Kimberly Kim pada 20 jam lalu. Dalam unggahannya ia mengaku menjadi korban begal payudara.
Namun saat mencoba menghubungi pemilik akun tersebut, pihak kepolisian mengaku tidak mendapatkan respon. Kebenaran informasi tersebut hingga kini masih ditelusuri kepolisian.
"Tadi coba dihubungi sama anggota akun Facebook itu biar bisa ketemu. Tapi tidak ada respon sama sekali padahal sudah ngomong dari Polsek Kembaran. Makanya nunggu dulu, berarti kita kan masih penelusuran. Khawatirnya orang jadi takut lewat situ kan," terangnya.
Pihaknya mengaku hampir setiap malam berpatroli di lokasi yang dimaksud. Namun belum pernah mendapat laporan kejahatan termasuk pelecehan seksual seperti yang dialami Kim.
"Saya sebenarnya itu sering berpatroli situ tiap malem. Sering tak puterin tuh. Tadi anggota kesana juga belum ada info. Intel dan reskrim juga sudah jalan. Nanti saya pastikan dulu kalau sudah ketemu orangnya," jelasnya.
Pihaknya belum bisa memastikan kebenaran informasi begal payudara tersebut. Karena ditakutkan informasi yang beredar di media sosial fiktif.
Baca Juga: Kisah Kisno, Pemuda Lulusan SD yang dapat Penghasilan Rp1 Juta per Hari dari Jualan Jajanan Pentol
"Nanti dulu biar valid dulu Informasinya. Kita lidik manual dulu. Kalau misal bisa komunikasi dengan kita kan bisa tahu valid tidaknya. Tapi kalau belum ya kita tidak suuzon, kita harus lidik manual. Kecuali kami sudah ketemu dengan orangnya baru nanti tak lihat dari sisi psikologis orangnya, beneran atau tidak atau hanya ngaku-ngaku," tutupnya.
Berita Terkait
-
Viral Video ART Asal Banyumas Dianiaya di Jakarta, Polisi Cek CCTV dan Bakal Panggil Majikan
-
Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora Diciduk, Pelaku Ditemukan Jadi Gelandangan di Banyumas
-
Menikmati Mendoan, Cita Rasa Banyumas yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Keseringan Nonton Film Dewasa, HRS Bolak-balik Depok-Jakarta Jadi Begal Payudara
-
Kecanduan Nonton Film Porno, HRS Diciduk Polisi Usai Nekat Lakukan Begal Payudara
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal