SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini trend Citayam Fashion Week sedang ramai disorot publik di media sosial.
Trend tersebut bermula dari sekelompok remaja berpakaian nyentrik asal Citayam dan Bojong Gede yang berkumpul di Stasiun BNI City, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Seiring viralnya trend Citayam Fashion Week, banyak kalangan elite dari kalangan aktris hingga model papan atas turut memeriahkan trend tersebut.
Namun kehadiran kalangan elite tersebut justru mendapat banyak kecaman dari para warganet di sosial media.
Mereka khawatir kalau kalangan elite itu sewaktu-waktu akan menggusur bocah-bocah Citayam yang mempopulerkan trend tersebut.
"Dukuh atas sekarang ramenya kacau, apalagi yang di fashion walk depan janji jiwanya udah bukan anak-anak Citayam lagi. Udah model asli dan agency, udah gak lucu wkwk. Anak-anak yang biasa dulu bikin hype malah pada minggir dan duduk di samping-samping jauh dari fashion walk itu," ujar akun @Achy**.
"Padahal awalnya Citayam kids cs berhasil menciptakan dunia mereka sendiri dengan berdandan apa yang mereka mau. Lalu sekarang tempat bermain mereka pun di rebut oleh orang-orang yang gak asik sama sekali," tutur akun @kyck**.
"Miris memang, kaum marginal akan selalu terpinggirkan. Saat mereka menemukan kesenangan dan kebebasan berekspresi di suatu tempat dan menjadi viral, kaum elit akan menggeser mereka untuk merebut spotlight," ungkap akun @richAngi**.
"Ternyata beneran panggungnya udah direbut ya. Tapi rame kayak gitu gak takut masih ada civid kah. Jangan lupaa banyak-banyak minum vitamin juga ges," sahut akun @yoppa**.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak melarang aksi remaja SCBD melakukan fashion week di Dukuh Atas.
"Selama belum ada surat, maka tidak ada larangan," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Meski begitu, Anies tidak menjawab pertanyaan awak media soal pertimbangan yang membahayakan karena diadakan di penyeberangan jalan
Untuk itu, lanjut dia, kebijakan tidak diatur melalui komentar di media, namun ditetapkan melalui keputusan.
"Jadi tidak bisa, negara itu tidak mengatur lewat doorstop, negara itu tidak diatur lewat komentar. Negara diatur lewat regulasi. Selama tidak ada regulasinya, maka tidak ada larangan," ucap Anies.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota