Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 Juli 2022 | 11:54 WIB
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat berada di rumah orang tua Kopda M. [Dok Polda Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi membenarkan soal meninggalnya Kopda M di Kabupaten Kendal.

Mantan Kapolresta Solo tersebut menyebut, Kopda M sempat minta maaf kepada orang tuanya.

"Jadi pukul 5.30 bahwa soudara M pulang ke rumah orang tuanya namanya mustakim, beliau sempat minta maaf, bahkan dari orang tuanya diminta untuk menyerahkan diri," ujar Kapolda di rumah orang tua Kopda M di Kabupaten Kendal, Kamis (28/7/2022).

Kapolda menyebut, usai minta maaf kepada orang tua, Kopda M munta, dan diduga sudah meminum racun. Hingga akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Kopda Muslimin Sempat Minta Maaf kepada Orang Tua sebelum Meninggal Dunia

"Tetapi pukul 5.30 muntah, didapati pukul 7.00 meninggal dunia. Kami dari inafis tim gabungan POM melakukan olah TKP, untuk memastikan meninggalnya korban, yang nanti secara yuridis formal akan kami lakukan aotopsi sesuai persetujuan keluarga," ujarnya.

Diberitakan keberadaan Kopda M yang menjadi dalang penempakan istrinya sendiri di Kota Semarang terus dilakukan pencarian.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol Bambang Hermanto mengatakan Tim Gabungan TNI-Polri masih memburu Kopda M, suami Rina Wulandari (34), yang menjadi korban penembakan di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 18 Juli 2022.

"Saat ini tim tengah fokus mencari keberadaan Kopda M untuk dimintai keterangan dalam rangka proses hukum lebih lanjut," kata Bambang Hermanto dikutip dari ANTARA di Semarang, Sabtu (23/7/2022).

Ia mempersilakan masyarakat untuk memberikan informasi jika mengetahui keberadaan Kopda M.

Baca Juga: Kopda Muslimin Ditemukan Meninggal Dunia di Kendal, Diduga Bunuh Diri

Kopda M sendiri diduga menghilang usai peristiwa penembakan yang menimpa istrinya oleh empat orang tak dikenal di depan rumahnya.

Bambang menuturkan Kopda M mangkir dari kesatuannya usai kejadian penembakan itu hingga saat ini.

Sebelumnya, petugas gabungan kepolisian telah meringkus empat pelaku penembakan Rina Wulandari.

Bersama dengan para pelaku tersebut diamankan pula senjata api dan dua sepeda motor yang diduga sebagai sarana dalam tindak pidana tersebut.

Polisi juga mengamankan satu pelaku lain yang diduga sebagai penjual senjata api yang digunakan dalam penembakan itu.

Load More