Ronald Seger Prabowo
Kamis, 04 Agustus 2022 | 21:23 WIB
Tokoh Reformasi Budiman Sudjatmiko Sebit HUT Ke-77 RI Momentum Kejar Ketertinggalan di Bidang Teknologi Informasi
Tokoh reformasi Budiman Sudjatmiko. [ANTARA/Sumarwoto]

SuaraJawaTengah.id - Tokoh reformasi Budiman Sudjatmiko menilai peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia merupakan momentum untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan terutama di bidang teknologi informasi berbasis data.

"Sebenarnya kita membangun tidak harus dengan dan tanpa krisis. Tetapi dengan krisis ini, kita menghadapi tiga ledakan di tingkat dunia," kata Budiman Sudjatmiko dilansir dari ANTARA, Kamis (4/8/2022).

Budiman mengatakan tiga ledakan itu terdiri atas ledakan pengetahuan yang disebabkan oleh Revolusi Industri 4.0, ledakan virus yang menyebabkan pandemi, serta ledakan mesiu berupa perang antara Rusia dan Ukraina maupun memanasnya situasi di Taiwan.

"Ini adalah kalau kita berbicara pembangunan dalam pengertian luas, tidak bicara fisik, tetapi semuanya," kata pria asli Cilacap itu.

Menurut dia, ledakan pengetahuan melahirkan orang-orang yang punya informasi sebanyak-banyaknya tentang apa pun, siapa pun, mana pun, dan kapan pun meskipun tidak semuanya valid.

Dengan demikian, hal itu menunjukkan bahwa pemerintah menghadapi masyarakat yang rasa penasarannya tinggi terhadap informasi apa pun.

"Nah, dalam masyarakat dengan tingkat penasaran tinggi, cenderung kritis, pemerintah perlu menjadikan ini momentum untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia," kata pendiri Gerakan Inovator 4.0 itu.

Menurut dia, ledakan pengetahuan itu mengharuskan pemerintah di usia ke-77 tahun RI membangun sumber daya manusia terutama di bidang pendidikan.

Kendati demikian, filosofi pendidikannya pun harus berbeda, karena bukan lagi sekadar memberi tahu tentang informasi pengetahuan tertentu seperti halnya pada masa lalu yang cenderung menjadikan peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, bahkan saat itu belajar menghapal menjadi penting karena sumber pengetahuan sedikit terbatas.

Baca Juga: Eva Dwiana Perbolehkan Warga Gelar Lomba 17 Agustus, Syaratnya Tetap Patuhi Prokes

"Sekarang, persoalan kita bukan ketidaktahuan, tetapi soal memilah dan memilih informasi pengetahuan yang tepat. Caranya apa, ya pendidikan harus menumbuhkan sumber daya manusia yang kritis dan mampu menganalisis informasi yang benar maupun yang salah, ini penting," kata Budiman.

Oleh karena itu, kata dia lagi, peserta didik perlu berpikir kritis dalam rangka membangun sumber daya manusia Indonesia terutama dalam proses demokrasi.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan ledakan virus membuat bangsa Indonesia harus hidup lebih sehat melalui pembangunan kesehatan yang berkaitan juga dengan sumber daya manusia, yaitu ketahanan fisiknya agar lebih sehat menghadapi virus maupun kesehatan mentalnya.

Pembangunan kesehatan juga berkaitan dengan upaya menjadikan manusia produktif yang sehat jasmani dan rohani.

"Pendidikan adalah membangun kesehatan rohani warga negara, kesehatan adalah membangun kesehatan jasmani. Ini penting banget karena dalam menghadapi ledakan pengetahuan dan ledakan virus, kita ditantang untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh," katanya menegaskan.

Sementara untuk ledakan mesiu atau perang yang melibatkan negara besar, Budiman mengatakan hal itu berdampak global, karena berpotensi mengakibatkan krisis pangan maupun energi global, sehingga lebih dari 40 negara terancam krisis pangan.

Load More