Oleh karena itu, kata dia lagi, peserta didik perlu berpikir kritis dalam rangka membangun sumber daya manusia Indonesia terutama dalam proses demokrasi.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan ledakan virus membuat bangsa Indonesia harus hidup lebih sehat melalui pembangunan kesehatan yang berkaitan juga dengan sumber daya manusia, yaitu ketahanan fisiknya agar lebih sehat menghadapi virus maupun kesehatan mentalnya.
Pembangunan kesehatan juga berkaitan dengan upaya menjadikan manusia produktif yang sehat jasmani dan rohani.
"Pendidikan adalah membangun kesehatan rohani warga negara, kesehatan adalah membangun kesehatan jasmani. Ini penting banget karena dalam menghadapi ledakan pengetahuan dan ledakan virus, kita ditantang untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh," katanya menegaskan.
Baca Juga: Eva Dwiana Perbolehkan Warga Gelar Lomba 17 Agustus, Syaratnya Tetap Patuhi Prokes
Sementara untuk ledakan mesiu atau perang yang melibatkan negara besar, Budiman mengatakan hal itu berdampak global, karena berpotensi mengakibatkan krisis pangan maupun energi global, sehingga lebih dari 40 negara terancam krisis pangan.
Menurut dia, Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati darat dan laut terkaya nomor satu di dunia.
"Itu sumber pangan, sementara dunia akan menghadapi krisis pangan akibat perang ini, krisis ekonomi juga. Karenanya ledakan mesiu akibat perang antara Rusia dan Ukraina serta ketegangan di Taiwan, harus diantisipasi," katanya lagi.
Menurut dia, pemenang dari konflik keras tersebut nantinya akan ikut menentukan bagaimana dunia ditata ulang.
"Kita tahu bahwa setiap 25 tahun sekali, terutama setelah Perang Dunia Kedua, dunia itu gantian 'kurikulum'. Pada 25 tahun pertama dari 1945 sampai 1970 dunia itu mencari-cari sumber daya mineral, sumber daya alam untuk tambang," ujar dia.
Baca Juga: 8 Aturan HUT ke-77 RI di Bandung, Nomor 5 Harus Berdiri Tegap Saat Lagu Indonesia Raya
Oleh karena itu, katanya lagi, berbagai kudeta maupun konflik politik serta perang saudara yang terjadi selama 1945-1970 kebanyakan diakibatkan oleh konflik-konflik pertambangan.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Budiman Sudjatmiko: dari Kereta Barang hingga Rencana Dahsyat Entaskan Kemiskinan
-
Reforma Agraria Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan dan Swasembada Pangan di Era Prabowo-Gibran
-
Dari Kiri Sampai Kanan, Prabowo Akui Muhammadiyah Ada Di Mana-Mana
-
Unggah Video Bareng Raffi Ahmad, Caption Budiman Sudjatmiko Bikin Salfok
-
Bisa Bikin Karier Melejit, Ini 3 Skill IT Paling Dicari di Masa Depan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025