Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 17:24 WIB
Garis polisi terpasang di lokasi ditemukannya mayat Wahid Syaiful Hidayat (15 tahun) di perkebunan kopi Jalan Grabag-Cokro, Jumat (5/8/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Mayat bocah yang ditemukan di areal perkebunan Dusun Kopen, Desa Sumberarum, Kecamatan Grabag, Magelang diduga korban pembunuhan.

Ditemukan luka akibat pukulan benda tumpul di kepala, tangan, dan kaki korban.

Kapolres Magelang, AKBP Sajarod Zakun mengatakan, korban diduga dianiaya hingga meninggal. Korban bernama Wahid Syaiful Hidayat (13 tahun), warga Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag.

“Sementara diduga adanya penganiayaan yang mengakibatkan meninggal. Kami akan perdalam lagi terkait motif yang dilakukan oleh terduga pelaku,” kata AKBP Sajarod Zakun, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga: Petani Magelang Sukses Budidaya Sawo Sebesar Kepala, Panen Satu Pohon Bisa Beli Motor

Menurut AKBP Sajarod, secara kasat mata korban menderita luka diduga akibat pukulan benda tumpul pada kepala yang menyebabkan meninggal dunia. Luka lainnya ditemukan di kaki dan tangan korban.

“Di bagian kepala ada. Di kaki juga ada. Nanti kita lihat hasil (outopsi) resminya yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit.”

Soal beredarnya informasi bahwa juga ditemukan luka pada leher korban, Kapolres AKBP Sajarod Zakun mengaku belum bisa mengkonfirmasi bukti tersebut.

“Kabar yang ini kami belum tahu. Yang jelas (luka) di sekitar kepala dan kaki," paparnya.

Penyelidikan polisi mengarah pada terduga I, teman sekelas Wahid Syaiful Hidayat di salah satu SMP negeri di Kecamatan Grabag. Setelah diinterogasi, I mengakui telah menganiaya korban.  

Baca Juga: Warga Temukan Mayat Bocah di Areal Kebun Teh Grabag Magelang: Ada Luka di Pelipis

“Yang bersangkutan juga sudah mengakui perbuatan itu (penganiayaan). Perlu kita dalami lagi apakah ada unsur kesengajaan atau ada unsur perencanaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang,” ujar Kapolres.

Polisi menyita barang bukti berupa arit dan beberapa benda tumpul seperti balok kayu serta batang kopi yang diduga digunakan untuk menganiaya korban.

“Menggunakan senjata tajam berupa arit. Batang kayu digunakan untuk menganiaya korban," jelasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dusun Sudimoro, Sih Agung Prasetyo membenarkan ditemukan luka parah di pelipis korban Wahid Syaiful Hidayat.

“Yang jelas (ada luka) di kepala. Parah? Iya. Maksudnya luka yang kelihatan di sini (pelipis) kiri. Sekitar 10 centimeter,” kata Sih Agung.

Menurut Sih Agung, setelah selesai di-outopsi pukul 00.30 WIB dini hari tadi korban langsung dimakamkan di Dusun Sudimoro.  

“Mulai (outopsi) pukul 19.30 WIB. Selesai komplit beres pukul 23.45 WIB. Sampai sini (rumah korban) pukul 00.30 WIB. Dibawa ke masjid, disholatkan 10 menit langsung dimakamkan," kata dia.

Keluarga melalui Sih Agung meminta kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum berat.

“Yang jelas pelaku dihukum yang seberat-beratnya. Korban ini 2 bersaudara, dia dengan adiknya," jelasnya.

Jenazah Wahid Syaiful Hidayat (13 tahun) ditemukan di perkebunan kopi (ralat: sebelumnya ditulis kebun teh) sekitar 50 meter dari ruas Jalan Grabag-Cokro.

Saat ditemukan, kondisi mayat masih mengenakan baju lengkap. Terdapat luka di pelipis kiri korban.

Korban ditemukan meninggal pada Kamis (4/8/2022), setelah sebelumnya dilaporkan menghilang sejak Rabu (3/8/2022) sore.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More