Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 14 Agustus 2022 | 15:20 WIB
Pengendara sepeda motor melintas di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu (14/8/2022) siang, saat terjadi hujan lebat. [ANTARA/Sumarwoto]

Lebih lanjut, Teguh mengatakan berdasarkan analisis terhadap dinamika atmosfer pada hari Minggu (14/8/2022), indeks Enso di Nino 3.4 masih bernilai negatif 0,57 sehingga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia.

"Normalnya indeks Enso sebesar kurang lebih 0,5," paparnya.

Selain itu, Dipole Mode Index (DMI) bernilai negatif 0,80 yang berdampak terhadap suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat menjadi signifikan. Dengan demikian, aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat pun menjadi signifikan.

Dalam hal ini, Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut dengan atmosfer di Samudra Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai atau selisih suhu permukaan laut antara pantai timur Afrika dan pantai barat Sumatra.

Baca Juga: 10 Seleb Korea Donasi untuk Korban Banjir Seoul, PSY Sumbang 100 Juta Won

"Perbedaaan nilai anomali suhu permukaan laut itu disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). DMI dianggap normal ketika nilainya kurang lebih 0,4," kata Teguh.

Selain itu, kata dia, saat sekarang terjadi gelombang atmosfer berupa Rossby Equator di Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

Menurut dia, terjadinya hujan dalam beberapa hari terakhir juga disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut lebih panas 1-3 derajat Celcius, sehingga ada potensi penambahan penguapan di Selat Malaka, Samudra Hindia barat Sumatra, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Madura, dan Laut Bali.

Kemudian di Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Flores, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Teluk Tomini, Teluk Bone, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Arafuru, Laut Halmahera, Teluk Cendrawasih, dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Berdasarkan indeks-indeks tersebut diprakirakan masih ada potensi hujan dalam beberapa hari ke depan," jelasnya.

Baca Juga: Banjir di Banjarwangi Garut tak Sampai Pemukiman

Load More