Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 15 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. [Instagram/@nadirsyahhosen_official]

SuaraJawaTengah.id - Tokoh muda Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir menyemprot aktivis Akmal Sjafril.

Pasalnya, Akmal Sjafril menyebut sejumlah sosok yang dinilainya diam dalam kasus penembakan Brigadir J dengan tersangka utama Irjen Ferdy Sambo.

Awalnya, Akmal Sjafril melalui akun Twitternya @malakmalakmal memposting sejumlah foto aktivis maupun politikus.

Selain Gus Nadir, beberapa sosok lain yang diposting Akmal Sjafril adalah Abu Janda, Denny Siregar, Ade Armando, Ruhut Sitompul hingga Giring Ganesha.

Baca Juga: Publik Kini Bertanya Motif Istri Irjen Ferdy Sambo Mengaku Mengalami Pelecehan Seksual

"Nggak apal semua namanya. Yg pasti mereka diam di kasus FS. Demikian," tulis keterangan unggahan itu yang dikutip Suarajawatengah.id, Senin (15/8/2022).

Sontak saja, cuitan sosok lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu langsung direspon Gus Nadir melalui akun Twitternya @na_dirs.

"Akmal ini pembohongnya luar biasa. Cukup cek TL akun @na_dirs untuk membuktikkan bahwa sudah beberapa kali kasus FS dibahas. Gak malu ente Mal melakukan kebohongan publik yg dosanya sebanyak followermu Me-RT dan me-like," tulis Gus Nadir.

Sebelumnya, pada penyelidikan Komnas HAM, sejumlah keterangan telah digali guna mengungkap kematian Brigadir J. Pada Jumat (12/8/2022) lalu Komnas HAM memeriksa Ferdy Sambo di Mako Brimob, Depok.

Kepada Komnas HAM, Ferdy Sambo mengaku bersalah atas tindakan yang dia lakukan sehingga terjadi disinformasi mengenai kasus ini. Dia pun meminta maaf kepada masyarakat atas rekayasa yang dia buat.

Baca Juga: Terpaksa Menembak Atas Perintah Ferdy Sambo, Bharada E Harap Dapat Bebas dari Hukum

"Sekali lagi, dia akhirnya mengakui bahwa dia yang paling bertanggung jawab atas peristiwa ini," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Total ada tiga orang dari Komnas HAM yang memeriksa Ferdy Sambo. Mereka adalah Ahmad Taufan Damanik selaku Ketua Komnas HAM, Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara selaku komisioner.

"Pertama adalah pengakuan FS bahwa dia adalah aktor utama dari peristiwa ini," tuturnya.

Load More