Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 15 Agustus 2022 | 17:00 WIB
Anak-anak warga Kampung Tambaklorok, Kota Semarang menumpang kendaraan roda tiga agar tak terkena rob, Senin (15/8/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah anak tampak dengan seragam sekolah lengkap, mereka menaiki motor roda tiga yang menerjang banjir rob

Anak-anak tersebut merupakan warga kampung Tambaklorok, Tanjung Emas, Kota Semarang yang rumahnya tergenang banjir rob sejak sepekan lalu. 

Warga Tambaklorok, Solekah (38) mengatakan, banjir rob yang menggenangi kampungnya telah menganggu aktifitas warga.

"Kalau rob datang, anak-anak yang mau berangkat sekolah dan pulang harus dinaikan tosha, kadang juga digendong orang tuanya," ungkap Solekah, Senin (15/08/22).

Baca Juga: Pamer Liburan di Gunung Bromo, Potret Vivi Novika Makin Glowing Disorot Warganet: Kayak Gini Ditinggalin?

Solekah menceritakan, untuk menghindari rob agar tak membasahi kendaraan. Warga terpaksa harus menitipkan kendaraan mereka ke tempat yang tak tergenang rob. 

"Ada juga yang nitipin motornya ke rumah atau kampung yang tidak kena rob, soalnya kalau motor kena air rob cepat rusak," jelasnya. 

Lanjut Soleakah, air rob mulai masuk ke  permukiman warga setiap pagi hingga sore. 

"Namun kadang juga bisa dari sore sampai malam. Jadi memang tak bisa ditebak datangnya air rob," lanjutnya. 

Sementara itu, Sumiatun (47) warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang terpaksa gagal menuju tempat pijat bayi karena kondisi rob sedang tinggi. 

Baca Juga: Gebyar Pos PAUD 2022 Jadi Ajang Unjuk Kreativitas Anak di Kecamatan Semarang Barat

"Saya tak berani ke sana, karena ini tinggi bisa sampai 1 meter ini tinggi airnya," ungkapnya. 

Load More