Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 Agustus 2022 | 07:50 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam dihantam ombak. Kapal pencari ikan asal Kabupaten Batang, KMN Prima United dilaporkan tenggelam usai dihantam gelombang tinggi di perairan Karimunjawa. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Kapal pencari ikan asal Kabupaten Batang, KMN Prima United dilaporkan tenggelam usai dihantam gelombang tinggi di perairan Karimunjawa, Senin (22/8/2022). Selain ada lima anak buah kapal yang ditemukan tewas, terdapat satu ABK yang masih hilang.

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo mengatakan, KMN Prima United ‎membawa 14 ABK dan nahkoda saat tenggelam dihantam gelombang tinggi.

Dari jumlah itu, delapan orang berhasil diselamatkan setelah sempat terombang-ambing di laut, dan lima orang ditemukan sudah tewas.

"Kemudian satu orang lainnya statusnya sampai saat ini masih hilang, belum ditemukan," kata‎ Teguh, Senin malam (22/8/2022).

Baca Juga: Sampai Kini Sebanyak 25 Mayat Ditemukan di Lokasi Kapal China yang Karam Awal Juli Lalu

‎Menurut Teguh, upaya pencarian satu ABK yang masih hilang tersebut tengah dilakukan menggunakan kapal-kapal pencarian ikan lainnya yang berada di sekitar lokasi kejadian. 

"Informasi kejadian ini sudah menyebar ke kapal-kapal lain di sekitar TKP. Jadi tadi pagi sudah banyak yang merapat untuk menyisir, terutama kapal-kapal dari Batang. Ini masih mengupayakan pencarian. Kita juga sudah laporkan kecelakaan kapal ini ke Polairud‎ Polres Batang," ujarnya.

Teguh mengungkapkan, KMN Prima United tenggelam dihantam ombak setinggi lebih dari dua meter saat sedang menjaring ikan di perairan Karimunjawa Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelum tenggelam, nahkoda kapal dengan alat tangkap jaring tarik berkantong itu sempat meminta pertolongan melalui radio kepada kapal-kapal lain.

‎"Saat itu posisi kapal agak miring karena sedang tebar jaring‎, terus kena ombak, akhirnya tenggelam. Sebelum tenggelam, nahkoda sempat kontak ke sesama kapal nelayan lain, sehingga ada dua kapal yang datang untuk menolong. Namun posisi para ABK-nya sudah tercerai berai di laut," ungkapnya.

Menurut Teguh, para ABK yang selamat dan jenazah ABK yang meninggal tengah dibawa oleh satu kapal nelayan menuju ke Pelabuhan Batang. "Ini masih dalam proses perjalanan ke Pelabuhan Batang, perkiraan jam dua atau tiga pagi nanti (Selasa 23/8/2022) sampai," kata dia.

Baca Juga: Dua Penyelam Asing Bantu Cari Korban Hilang Kecelakaan Kapal Cahaya Arafah Di Perairan Pulau Tokaka

Adapun identitas ABK yang ‎meninggal, yakni Daroni, Waras Robi, Ahmad Muslih, Agus Prayitno, dan Tauhid. Sementara identitas ABK yang masih hilang yaitu Eka Yulianto.

Sebelumnya diberitakan, kapal pencari ikan, KMN Prima United asal Kabupaten Batang dilaporkan tenggelam dihantam ombak di Perairan Karimunjawa. Lima anak buah kapal (ABK) tewas dalam kejadian ini.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Suara.com, ‎KMN Prima United dilaporkan tenggelam Senin (22/8/2022) sekitar pukul 07.15 WIB di perairan sebelah Pulau Parang (Karimunjawa)‎. Ada 16 ABK yang terdaftar di kapal berukuran 30 gross ton (GT) ini.

Kapal tersebut awalnya berangkat melaut dari‎ Pelabuhan Batang pada Minggu (21/8/2022). Setelah berlayar selama dua jam, nahkoda kapal, Gunawan merasa tidak enak badan sehingga kapal putar haluan kembali ke Pelabuhan Batang.

Setiba di Pelabuhan Batan, Gunawan turun dan batal ikut melaut. Kapal kemudian kembali berangkat melaut dengan nahkoda pengganti, yakni Slamet Sutoyo.

Pada Senin‎ (22/8/2022), Gunawan yang juga pemilik KMN Prima United mendapatkan informasi melalui radio kapal dari nahkoda KMN Alam Rahayu dan nahkoda KMN Jati Unggul Jaya 2, bahwa KMN Prima United tenggelam dihantam ombak. 

Dalam kejadian itu, KMN ‎Jati Unggul Jaya 2 berhasil menolong 11 orang ABK KMN Prima United dengan kondisi lima orang meninggal dan enam orang selamat. 

Sedangkan KMN Alam Rahayu berhasil menolong dua ABK dengan kondisi seluruhnya selamat. Adapun satu ABK lainnya masih belum ditemukan.

Kontributor : F Firdaus

Load More