SuaraJawaTengah.id - Dokter spesialis mata Dr Referano Agustiawan, SpM (K) yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) mengatakan masalah retina perlu segera mendapatkan penanganan demi menyelamatkan pasien dari kebutaan.
"Berbeda dengan katarak misalnya, mau ditunda seminggu, sebulan, setahun tidak ada masalah. Tetapi retina kadang-kadang dalam hitungan jam atau hari harus kita lakukan (tindakan)," kata Referno dikutip dari ANTARA, Rabu (24/8/2022).
Pada kasus ablasio retina atau kondisi akibat lepasnya lapisan retina yang diakibatkan oleh lubang atau robekan pada retina, misalnya, tindakan operasi dilakukan untuk menempelkan kembali retina. Walaupun ini tidak dapat mengembalikan kondisi penglihatan seperti sebelumnya, namun dapat menyelamatkan pasien dari kebutaan.
"Angka keberhasilannya cukup besar untuk menempel sekitar 90 persen. Dari 100 orang yang mengalami ablasio retina, 90 persennya bisa menempel dengan baik walaupun penglihatannya tidak bisa senormal sebelumnya," kata Referano.
Baca Juga: Peneliti Swedia Berhasil Buat Implan Mata dari Kulit Babi untuk Obati Kebutaan
Dia mengatakan, semua orang dapat terkena ablasio retina dengan penyebab yang dapat berbeda. Pada bayi prematur salah satunya, ablasio retina terjadi karena retina tidak matang dan menyebabkan lepasnya retina.
Orang dengan diabetes tak tertangani dengan baik, kondisi minus tinggi, benturan pada mata dan ibu hamil juga berisiko terkena lepasnya retina.
Retina merupakan lapisan tipis di bagian belakang bola mata yang berperan penting dalam proses melihat. Retina berperan menangkap cahaya dari luar yang kemudian akan dirubah menjadi sinyal saraf dan akan diteruskan dan diterjemahkan oleh otak.
Oleh karena itu, gangguan pada retina harus ditanggapi serius karena dapat berpotensi mengganggu penglihatan secara permanen atau kebutaan.
Data jumlah operasi terkait gangguan retina di JEC Eye Hospitals & Clinics sepanjang tiga tahun terakhir mencapai 10.000 tindakan. Selain ablasio retina, beberapa jenis gangguan retina lain yang kerap ditemukan yakni retinopati diabetika, degenerasi makula terkait usia dan retinoblastoma.
Baca Juga: Hati-Hati, Konsumsi Minuman Panas Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kebutaan!
"Masalah retina bisa berakhir dengan kebutaan bila tak ditangani dengan baik. Kebutaan bisa dicegah dengan operasi yang tepat dan cepat," tutur Referano.
Berita Terkait
-
Tragis, Bocah 12 Tahun Alami Kebutaan Akibat Pola Makan Junk Food
-
Retinopati Diabetika Mengancam, Pemerintah Ciptakan Peta Jalan Baru Untuk Selamatkan Penderita Diabetes dari Kebutaan
-
Bahaya Diabetes Tak Terkontrol, Bisa Menyebabkan Kebutaan?
-
1 Dari 1000 Orang Indonesia Alami Buta Akibat Kerusakan Kornea, Donor Mata Jadi jadi Terbaiknya
-
Jangan Asal Pakai Softlens, Bisa Picu Iritasi hingga Kebutaan
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
Terkini
-
Semarang Berpotensi Hujan Sedang: BMKG Imbau Warga Siaga
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate