SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pelajar bergerak untuk memberikan edukasi secara gratis untuk memenuhi hak pensiun anak-anak marjinal di wilayah Kota Lama Semarang.
Hal itu dilakukan lantaran kelompok pelajar yang tergabung dalam Rumah Pintar Bangjo merasa prihatin, dengan kondisi anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah tersebut.
Hampir satu tahun lebih Rumah Pintar Bangjo mengavokasi anak-anak yang mayoritas berusia 10 tahun di wilayah tersebut.
Selain memberikan pengetahuan formal, anak-anak dampingan Rumah Pintar Bangjo juga mengedukasi ilmu non-formal.
Setiap Kamis sore hingga menjelang Magrib, puluhan anak-anak tersebut diajak belajar dbersama relawan Rumah Pintar Bangjo.
Seperti yang dilakukan Kamis (25/8/2022) sore, mereka dikumpulkan di Gedung Semarang Creative HUB. Sekitar 30 anak mengikuti pembelajaran bersama para relawan Rumah Pintar Bangjo.
Materi mengenai gender dan bullying jadi fokus pembelajaran yang digelar oleh para relawan Rumah Pintar Bangjo.
Dalam praktiknya, anak-anak dari keluarga kurang mampu itu mengikuti pembelajaran dengan penerapan teknologi Realitas virtual (RV).
Dikatakan Koodinator Rumah Pintar Bangjo, Annisa, pendampingan untuk anak kurang mampu di Kota Lama Semarang baru berjalan satu tahun lebih.
Baca Juga: Dengan Modal Smartphone, Penyedia Jasa Foto di Kota Lama Semarang Dibayar Seiklasnya
"Sebelumnya kami fokus pada anak-anak di wilayah lain, namun pendampingan dari Rumah Pintar Bangjo sudah berjalan selama 12 tahun," katanya.
Ia mengatakan, mayoritas yang mengikuti pendampingan adalah anak-anak dengan orang tua tunggal, yang tinggal di sekitar Kota Lama Semarang.
"Beberapa kendala juga kami alami, tak jarang anak dampingan kami tidak diijinkan orang tuanya. Hal itu karena mereka membantu mencari nafkah, dengan cara berdagang telur gulung, es atau gorengan," tuturnya.
Meski demikian, para relawan Rumah Pintar Bangjo terus berusaha untuk memenuhi hak anak-anak tersebut.
"Pertama kali kami melakukan pendampingan banyak yang tidak mau sekolah, sekarang mereka ada yang ingin melanjutkan hingga SMP bahkan SMA. Kami juga membantu saat anak-anak dampingan kami mencari sekolah," imbuhnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika
Berita Terkait
-
Pengakuan Gus Miftah Sengaja Ngomong Kasar Saat Ceramah, Klaim Demi Alasan 'Mulia' Ini
-
Kota Lama Semarang, Tempat Wisata Sejarah dan Instagramable di Semarang
-
Nasib Kaum Marjinal: Korban Politik Pasif Politisi
-
4 Fakta Menarik Film Surga di Bawah Langit, Lokasi Syutingnya di TPST Bantar Gebang
-
Politisi Demokrat Sentil Denny Siregar Soal Banjir di Semarang: Untung Bukan di Jakarta
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Grobogan
-
Semarang Jadi Tuan Rumah Pembuka Superchallenge Super Prix 2025
-
BRI Purwodadi Bagi-bagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh