Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 01 September 2022 | 13:35 WIB
Dokter Mufidah kini juga menjadi bintang bagi suporter PSIS Semarang. Kehadirannya menjadi sorotan tersendiri bagi para pendukung sepak bola. [Instagram/@pipitamory]

SuaraJawaTengah.id - Kinerja dokter PSIS Semarang, Dokter Mufidah tengah disorot oleh suporter Mahesa Jenar.

Bahkan ada seorang suporter yang menganggap bahwa Dokter Mufidah tidak serius dan cekatan dalam menangani para pemain PSIS Semarang yang cidera.

Hal tersebut terungkap dari tangkapan layar yang diunggah Dokter Mufidah melalui insta story akun instagramnya.

"@pipitamory niat kerjo po mung golek follower bu? Piye saiki kondisi Eka Febri karo Hulk," tulis seorang warganet dikutip pada (1/9/2022).

Baca Juga: Derbi Jateng Persis Solo versus PSIS Semarang di Stadion Manahan, Polisi Siagakan 900 Personel

Mengetahui kritikan tajam itu, Dokter Mufidah pun langsung bereaksi. Ia mengatakan perkembangan kondisi para pemain yang cidera yang sudah disampaikan ke pihak manajemen.

"Kondisi pemain sudah saya report ke manajemen. Jadi sabar tunggu saja, nanti segera di update di instagram offcial," kata Dokter Mufidah.

Dokter Mufidah membantah kalau dirinya bekerja sebagai tim medis PSIS Semarang bukan untuk mencari popularitas.

"Saya kerja nggak cari follower, anda boleh berkomentar. Tapi tolong ketikannya dijaga," sambungnya.

Instagram story Dokter PSIS Semarang

Dokter Mufidah mengaku heran mengapa para suporter mudah menyimpulkan bahwa dirinya tidak bisa bekerja.

Baca Juga: Duh! Terbukti Melanggar Aturan, PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya dapat Hukuman dari Komite Disiplin PSSI

"Heran sama orang yang herani menyimpulkan padahal belum tau kejadian aslinya seperti apa, tapi sudah berani berkomentar buruk dan bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kasar," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa perempuan tidak boleh dipandang remeh. Sebab menurut Dokter Mufidah perempuan juga memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki.

"Dan masih ada deskriminasi gender, ketika seorang dokter perempuan dianggap tidak mempuni, tidak cekatan, atau tidak layak bekerja di lingkungan laki-laki. Stigma yang sangat membuat pilu,"

"Perlu digaris bawahi bahwa perempuan pun mempunyai kemampuan yang sama. Hanya saja kami bekerja harus sesuai aturan yang ada," tandasnya.

Instagram story Dokter PSIS Semarang

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More