SuaraJawaTengah.id - Inilah penampakan yayasan yang diduga tempat kejadian kasus pencabulan 7 santri di Banjarnegara.
Lokasinya berada di Desa Banjarmangu, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara. Dari pantauan Suarajawatengah.id, lokasi yayasan yang menjadi saksi aksi bejat oknum ustad tampak sepi tak berpenghuni.
Dari keterangan warga setempat, lokasi tersebut adalah tempat terjadinya kasus pencabulan 7 santri di bawah umur.
Tampak plang besi putih yang tergeletak. Plang besi tersebut diduga papan nama yayasan. Sayangnya, saat di cek, tulisan pada plang sudah tidak ada.
Lokasi tersebut tampak bangunan Masjid yang sebagian masih belum selesai pembangunan. Disamping kanannya terdapat rumah kosong dengan jendela tertutup rapat. Di area tersebut, terdapat rumah yang berada di tepi jalan yang juga tampak sepi dan kosong.
Dari keterangan warga, rumah tepi jalan merupakan tempat yang digunakan sebagai asrama laki-laki. Sementara rumah samping Masjid merupakan rumah ustad.
Lokasi tersebut diketahui warga sudah sepi sejak sepekan terakhir. Dari informasi warga, para santri sudah dipindahkan ke gedung yang berada di Kecamatan Wanadadi.
Kepala Desa Banjarmangu, Nurul Hilal Eko Prayitno memberikan keterangan yang sama.
"Iya benar (itu yayasan yang jadi lokasi cabul oleh oknum)," ungkapnya ketika Suarajawatengah.id menunjukkan foto lokasi yayasan saat di kantornya, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga: Dicap Radikal oleh Singapura, UAS Tunjukkan Bukti Hubungannya dengan Tetangga Non Muslim
Ia mengatakan, selama dirinya menjabat sebagai kepala desa, yayasan tersebut belum mengajukan izin. Diketahui bangunan yayasan tersebut mulai berdiri sejak 2019 lalu.
"Jadi yang berkaitan disebut pondok pesrantren itu kami belum mendapatkan informasi dengan pihak terkait. Dari Kemenag juga belum ada izin," kata dia.
Ia hanya mengetahui adanya katifitas belajar mengaji dan asrama untuk anak laki-laki. Sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar, dirinya tidak mengetahui secara pasti.
"Yang saya tahu itu untuk kegiatan TPQ dan asrama untuk tempat menginap. Sedangkan untuk kegiatan belajarnya saya belum tahu. Karena itupun saya sholat di Masjid kemudian ketemu sama anak-anak disana," jelasnya.
Sementara untuk nama yayasan, Eko mengetahui dari tulisan papan nama yang saat ini sudah dihilangkan.
"Kalau dari tulisan papan namanya itu yayasan El-Wavi," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar