SuaraJawaTengah.id - Pandemi COVID-19 membuat seniman kebingungan untuk menggelar pertunjukan. Termasuk Sanggar Greget Semarang.
Namun demikian, Sanggar Greget itu pun tak mengenal lelah untuk mempertahankan budaya dan tradisi.
Manyambut hari Kemerdekaan ke-77 sanggar Greget akhirnya menggelar pentas. Pentas tersebut digelar di DTW Curug Sewu, Kabupaten Kendal, Minggu (4/9/2022).
Ketua sekaligus pelatih Sanggar Greget Semarang, Sangghita Anjali menuturkan, total ada 8 tari gaya Semarang, Surakarta, dan Bali yang dibawakan puluhan penari pada pentas ini.
Baca Juga: 3 Tempat Wisata di Semarang Favorit Nita Gunawan: Serba Sejarah Penuh Kenangan
Yakni Tari Engklek, Mekarsari, Cemeti, Kentongan, Penyembara, Sekar Cemani, Larasati Krida, dan Tari Gambyong Sembung Gilang.
"Anak-anak dan dewasa akan menari di Curug Sewu. Tarian-tarian yang akan kami bawakan ini untuk memeriahkan hari kemerdekaan," ucap Sangghita dari keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Sangghita membeberkan mengenai Tari Mekarsari, salah satu tarian dibawakan penari anak-anak.
Tarian karya pengasuh Sanggar Greget Yoyok Bambang Priyambodo ini merupakan reportoar tari tradisi kreasi Jateng.
"Tarian ini menggambarkan tentang keindahan sekuntum bunga yang sedang mekar," tuturnya.
Nuansa kemerdekaan disajikan lewat Tari Larasati Krida yang juga diciptakan Yoyok. Tarian ini lahir berdasarkan kisah ketangguhan Dewi Larasati dalam olah keprajuritan dan olah kanuragan sebagai sosok prajurit wanita.
"Tarian ini berkisah tentang emansipasi dan partisipasi kaum perempuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Bangsa dan Negara serta sebagai bentuk karya nyata, bahwa sosok perempuan seperti Dewi Larasati punya dedikasi dalam membangun negeri bersama rakyat," papar Sangghita.
Sanggar Greget juga membawakan Tari Gambyong Sembung Gilang. Tarian ini merupakan hasil dari program LPPM ISI Surakarta yang langsung dilatih Hadawiyah Endah Utami, koreografer sekaligus dosen Jurusan Tari ISI Surakarta.
"Selain vokabuler gerak tari gambyong pada umumnya, penyusunnya juga mengolaborasikan vokabuler gerak Tari Golek Gaya Jogjakarta dan vokabuler gerak Tari Lengger Banyumas yang belum terdapat pada Tari Gambyong yang lain," ucap Sangghita.
Berita Terkait
-
Seberapa Dahsyat Statistik Gustavo Souza Sebelum Gabung ke PSIS? Mengerikan Euy!
-
Agama Agustina Wilujeng Sosok yang Diperhitungkan Di Pilwakot Semarang
-
Abdur Arsyad Senggol Menteri HAM Natalius Pigai Buntut Kasus Penembakan Siswa di Semarang
-
Ramai Disenggol Netizen, Menteri HAM Natalius Pigai Turunkan Tim Pantau Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
-
Keluarga Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Resmi Lapor Polisi Atas Dugaan Pembunuhan dan Penganiayaan
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu
-
UMKM Singorojo Bergeliat! Telkomsel Perluas Jaringan Internet di Daerah Terpencil