SuaraJawaTengah.id - Setelah dua hari aksi demonstrasi menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik digelar aliansi mahasiswa, kini giliran ratusan pengemudi ojek online (ojol) turun ke jalan menyuarakan tuntutan kepada Pemkab Banyumas.
Para pengemudi ojol ini bergabung dengan elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia di jalan Jenderal Soedirman kompleks Alun-alun Purwokerto, Rabu (7/9/2022).
Aksi diawali dengan konvoi sepeda motor dan mobil dari Jalan S Parman. Kemudian menyusuri Jalan Jenderal Soedirman dan tiba di alun-alun sekitar pukul 09.45 WIB.
Perwakilan pengemudi ojol Purwokerto, Sri Rejeki yang akrab disapa Bunda Cici mengungkapkan para pengemudi ojol ini menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi. Karena selama ini, rata-rata mereka operasional dengan menggunakan BBM jenis Pertalite.
"Saya sangat menolak kenaikan BBM. Dengan kenaikan harga BBM pendapatan kami semakin minus, karena modal kami selama ini menggunakan BBM," katanya kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).
Ia bersama rekan-rekannya mengaku semakin tercekik. Karena para pengemudi ojol juga punya tanggungan cicilan kendaraan yang digunakan untuk bekerja.
"Kita terus terang banyak yang kendaraannya masih nyicil melalui leasing. Bensin itu berhubungan dengan motor, motor itu berhubungan dengan leasing dan leasing berhubungan dengan cicilan," terangnya.
Sementara itu, Satriaji Heroestanto, atau Aji dalam orasinya menuntut aplikator untuk menaikan tarif dasar penumpang sebagai buntut kenaikan harga BBM.
"Kami menuntut tarif dasar penumpang dinaikkan!" serunya.
Baca Juga: Simak! Tarif Ojol di Bekasi Akhir Pekan Ini Naik Sebesar 6-13 Persen, Berikut Rinciannya
Jika tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi, maka massa aksi meminta adanya potongan dari aplikator bagi para driver ojol agar tidak minus imbas kenaikan BBM.
"Kalau tidak bisa, kami minta potongan bagi pengemudi yang tadinya 20 persen menjadi 10 persen," jelasnya.
Dirinya berharap agar pihak aplikator bisa memahami kondisi dan situasi saati ini pasca kenaikan harga BBM. Karena tidak sedikit para driver yang masih terlilit hutang untuk mengambil kendaraan.
"Mudah-mudahan harapan kami pihak aplikator bisa memahami situasi dan kondisi kami. Driver roda empat mobilnya hutang, dikiranya orang kaya, sehingga tidak dapat bantuan," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein sempat menemui massa yang menutup setengah lajur di jalan Jenderal Soedirman. Ia berjanji akan memfasilitasi dan mengawal tuntutan para pengemudi ojol.
"Kalau saya selaku bupati sifatnya hanya memfasilitasi dan mengawal, saya siap. Sekembalinya dari sini langsung saya rapat membahas ini," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota